Akhir-akhir ini sering ku perhatikan tulisan-tulisannya pak Axtea dicomot dari sumber lain, seperti dari group BBM, Facebook, Detik, dan lain sebagainya. Contohnya tulisan tentang Kapolres Cianjur dan Umar Bin Khatab itu, dicomot dari Detik.
Pantas saja tulisan-tulisannya sudah tak pernah lagi disundul Admin, jangankan HL, Highlight saja sudah enggak pernah lagi, padahal dulu sering di TA kan Admin, karena Admin kecolongan, dan sekarang Admin sudah tahu kalau tulisan-tulisannya adalah hasil salin rekat dan daur ulang tulisan-tulisan dari media lain, sehingga Admin kapok menyundul lagi tulisan-tulisannya.
Mungkin pak Axtea harus baca lagi sampai tuntas itu Term & Condition Kompasiana, karena setahu aku Admin Kompasiana melarang keras menyalin rekat dan mendaur ulang tulisan orang lain, melainkan yang boleh tayang di Kompasiana ini hanyalah tulisan yang orisinil hasil karya sendiri.
Kalau aku mau, aku pun juga bisa melakukan hal yang sama dengan menyalin rekat tulisan orang lain, lalu mendaur ulang di Kompasiana ini, seperti yang pak Axtea lakukan. Status facebook, status BBM, Wasssup, dan lain sebagainya, walaupun hanya sepenggal saja, ditangan aku bisa ku bikin jadi artikel yang panjang, tapi nikmatnya dimana? Ide orang lain, tulisan orang lain, lalu kita poles sedemikian rupa seolah-olah itu tulisan hasil karya kita, enggak nikmat banget itu.
Terus terang saja akhir-akhir ini aku sering mengamati intrik-intrik tulisannya pak Axtea yang sering masuk kolom Nilai Tertinggi secara cepat. Belum sampai sejam di Kolom Tulisan Terbaru, tiba-tiba sudah nongol di kolom NT. Salut aku.
Tulisan aku ini bukan bermaksud mengekang kebebasan dan kesenangan pak Axtea berkompasiana ria dimasa tua, lagi pula selama ini pak Axtea baik sama aku, enggak pernah bermasalah dengan aku, dan saling berinteraksi dengan baik di kolom-kolom komentar, ku hargai itu, namun kritik ini ku lontarkan demi kebaikan pak Axtea juga, karena sudah kebangetan dan keseringan banget salin rekat tulisan orang lain, lalu mendaur ulang di Kompasiana ini.
Jangan pak Axtea bilang halah Admin saja enggak menghapusnya kok, kenapa lu yang sewot, Maw? Macam emak-emak bawel saja kau ini! Mungkin saja Admin enggak enak hati membredel tulisan-tulisannya seorang kakek dengan dua orang cucu (sesuai dengan status profil jenengan).
Banyak lho kakek-kakek di Kompasiana ini yang bikin artikel orisinil hasil karya sendiri, sehingga enak dibaca dan bermanfaat bagi orang lain. Contohnya, ada pak Jack Soetopo, Â pak Tjipta, Opa Jappy, kalau dulu ada Engkong Ragile, dan masih banyak lagi. Tulisan-tulisan mereka rata-rata bagus dan enak dibaca karena orisinil dan hasil karya sendiri, bukan hasil salin rekat dari media lain, lalu didaur ulang sedemikian rupa, seperti yang pak Axtea lakukan selama ini.
Sudahlah pak, bikin artikel hasil karya sendiri saja yang orisinil, daripada daur ulang tulisan dan ide orang lain dengan sejuta embel-embelnya. Nikmatnya dimana? Kalau tulisan hasil karya sendiri, lalu diklik banyak orang, divote dan dikomentari banyak pembaca, disundul admin ke kolom Highlight, lalu tiba-tiba Headlines, rasanya nikmat banget lho pak.
Intinya, orang yang prilakunya cenderung menyalin rekat tulisan orang lain, lalu daur ulang ide orang lain, adalah bukti sahih dari ketidakmapanan kemampuan seseorang dalam berkarya.
Mohon maaf sebelumnya kalau tulisan ini kesannya menggurui orang yang lebih tua yang lebih dulu lahir dari aku. Kalau memang aku yang salah menilai, diabaikan saja tulisan ini.