Giliran Ahok pada posisi yang benar melawan borok dan bisul di tubuh Pemprov DKI, semuanya pada ngumpet tak ada satu suara pun yang berkicau. Coba kalau masalah Rumah Sakit Sumber Waras, sampai keong dan bekicot pun terkencing-kencing saking berisiknya.
Padahal pat gulipat pembelian lahan Cengkareng Barat  jauh lebih dasyat dibandingkan dengan RS Sumber Waras itu, tapi dunia persilatan para congoers itu sepi-sepi saja. Pembelian RS Sumber Waras hanya sebesar Rp 191 miliar, sedangkan pembelian lahan Cengkareng Barat itu mencapai Rp 600 miliar, lantas pada kemana para bacoters itu?
Bagaimana enggak ada kongkalingkong akal bulus para abunawas itu, untuk bayar notaris saja pembelian lahan itu, para abunawas itu menggelontorkan duit APBD DKI sampai Rp 5 miliar. Itu belum lagi gratifikasi yang mereka terima sebesar Rp 9,6 miliar sebagai hadiah pembelian tanah di Cengkareng Barat itu.
Padahal tanah di Cengkareng Barat itu milik Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta, karena terlantar dan entah bagaimana ceritanya, lahan itu terbit sertifikat kepemilikan atas nama orang lain. Yang konyolnya, Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah DKI Jakarta justru membeli lahan tersebut sebesar Rp 600 miliar.
Sekarang baru kebenaran itu terungkap secara kasat mata, ternyata selama ini mereka-mereka yang koar-koar berteriak lantang tentang Rumah Sakit Sumber Waras itu ternyata hanya akal bulus mereka saja untuk menjatuhkan Ahok, buktinya yang jauh lebih sadis yang Rp. 600 miliar ini, bacotnya M. Taufik, Lulung, Ahmad Dhani, Ratna Sarumpaet, Fadly Zon dan para tukang tipu lainnya pada mingkem semuanya.
Dasar B E J A T
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
