Tampaknya Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputeri, sudah mulai jumawa dan takabur tingkat dewa. Rupanya pula, selama ini Megawati beranggapan bahwa PDIP bisa menang Pemilu karena kekuatan dirinya yang mampu memenangkan Pemilu, bukan karena adanya Jokowi di Partai itu.
Megawati bilang bahwa jutaan orang memilih PDIP karena mereka melihat bendera PDI Perjuangan. Partai ini membantu untuk berkeadilan sosial dan menyejahterakan rakyat.
Megawati selanjutnya dengan lantang bicara kalau ada yang tak terima dijuluki petugas partai, segera angkat kaki dari PDIP, karena ia telah susah payah membesarkan PDIP dengan perjuangan dan air mata.
"Kalian harus Ingat bahwa kalian itu adalah petugas partai dan merupakan perpanjangan tangan partai! Jika tak mau disebut petugas partai, segera keluar!!! Petugas partai wajib melakukan instruksi partai!" Tandas Megawati dengan berapi-api.
Megawati juga penuh percaya diri bahwa tak ada orang lain yang sehebat dirinya memimpin parpol yang bisa melewati masa-masa sukar sampai bisa menang Pemilu pada tahun 2014 yang lalu.
Termasuk dalam urusan pidato, Megawati yakin seyakin-yakinnya tak ada orang lain yang seberani dan sehebat dirinya kalau urusan pidato dan orasi.
"Kadang-kadang saya dengar yang namanya pemimpin tidak ada yang berani ngomong seperti saya‎," kata Megawati jumawa.
Bukan hanya itu saja, Megawati juga menunjuk Puan Maharani menjadi Ketua DPP PDIP, sekalipun Megawati tahu Jokowi melarang rangkap jabatan. Ketika dikonfirmasi ke Jokowi soal rangkap jabatan ini, Jokowi justru sewot dan marah-marah sama Wartawan.
"Terus kenapa, terus kenapa, terus kenapa??" Begitu reaksi Jokowi ke para Wartawan yang konfirmasi ke dirinya tentang rangkap jabatannya si Puan Maharani itu.
"Tanggapannya bapak bagaimana? Kan Mbak Puan rangkap jabatan!" Tanya wartawan lagi.
"Kamu itu gimana sih, ditanyakan terus. Kamu itu udah tahu tapi nanya!" Jawab Jokowi ketus.