Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Komjen Buwas Tolak Bantuan Lulung

30 Juni 2015   08:50 Diperbarui: 25 Juli 2016   07:56 1105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semakin hari Lulung semakin sport jantung dan semakin was-was saja terkait kasus korupsi UPS dan Scanner.yang saat ini sedang melenting tinggi tersundul ke permukaan.

Oleh karena itu, tanpa hujan tanpa angin, sebagai kamuflase si Lulung ini pun menawarkan bantuan dengan memberikan berkas-berkas terkait kasus mega korupsi yang merugikan negara trilyunan rupiah itu.

Tampaknya Komjen Buwas sudah mencium gelagat takbaik ini, dan menolak mentah-mentah bantuan yang ditawarkan oleh Lulung. Komjen Buwas menilai bantuan dari Lulung itu sudah terlambat.

"Kalau mau jadi Whistle Blower mestinya dari awal. Ini begitu ramai kasusnya, dia baru datang," kata Komejn Buwas di Mabes Polri.

Komjen Buwas menegaskan bawah saat ini ia sedang mengincar tersangka baru dari kalangan eksekutif, legislatif, dan perusahaan rekanan. Jadi tawaran bantuan Lulung itu hanya sekedar kamuflase saja untuk menimbulkan stigma bahwa ia tak terlibat dalam kasus itu.

Kali ini setelah Bareksrim dipegang oleh Komjen Buwas, Lulung benar-benar tak berkutik. Selama ini ia merasa diri sebagai orang kuat yang tak tersentuh oleh hukum, namun ditangan Buwas, ini orang berulangkali bolak balik Bareskrim diperiksa. Makanya jadi orang jangan terlalu bawel, banyak bacotnya, merasa suci bagaikan malaikat Sorgawi. Sekarang kena batunya.

Kita tunggu saja episode panas membara selanjutnya antara Bareskrim dan si Luluing ini. Namun yang pasti, aku mendukung penuh Komjen Buwas dan Bareskrim untuk mengungkapkan kasus yang bikin rugi negara Trilyunan Rupiah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun