Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika Hukum Karma Itu Begitu Menyakitkan Menimpa M. Taufik

20 April 2016   16:14 Diperbarui: 21 April 2016   19:37 6082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Siapa yang tak kenal Wakil Ketua DPRD DKI M. Taufik? Pria ini dikenal bukan karena prestasi dalam pekerjaannya sebagai wakil rakyat, akan tetapi dikenal sebagai sosok yang paling getol menyerang Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Setiap gerak gerik langkah Ahok tak pernah luput dari serangan-serangannya, mulai dari kasus APBD sampai isu RS. Sumber Waras diserangnya habis-habisan dengan satu tujuan besar, menumbangkan Ahok dari singgasana kursi orang nomor satu di DKI. Tak ayal lagi Gubernur DKI pun jadi bulan-bulanan pria yang menyandang jabatan prestisius sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini.

Pria yang pernah dipenjara selama 18 bulan pada tahun 2004 yang silam karena korupsi pengadaan barang dan alat peraga Pemilu ini seringkali mendoakan Ahok agar segera menjadi tersangka korupsi dalam kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras. Doa tersebut ia ucapkan berkali-kali.

Ia begitu menggebu-gebu dan sangat semangat sekali menjerat Ahok dengan tudingan-tudingannya bahwa Ahok telah melakukan korupsi besar-besaran dalam pembelian lahan RS. Sumber Waras itu. Ia pun sangat yakin sekali bahwa kasus RS. Sumber Waras ini adalah senjata yang sangat ampuh untuk menumbangkan Ahok dari jabatannya sebagai Gubernur DKI.

Untuk mewujudkan impianya yang menggebu-gebu itu, ia bahkan memaksa KPK agar segera menetapkan Ahok sebagai tersangka korupsi pembelian lahan RS. Sumber Waras itu. Ia bahkan mendatangi gedung KPK hanya untuk sekedar menanyakan tentang kelanjutan kasus RS. Sumber Waras itu kenapa Ahok belum juga dijadikan tersangka oleh KPK.

Ia pun sesumbar akan terus mendatangi lembaga antirasuah itu sebulan sekali sampai KPK menetapkan Ahok sebagai tersangka korupsi pembelian lahan RS. Sumber Waras itu.

Namun apa lacur, laknat Allah menimpanya. Ia kena batunya. Alih-alih Ahok dijadikan tersangka oleh KPK, justru adik kandungnya yang tertangkap tangan oleh KPK karena menerima uang suap. Hukum karma itu begitu menyakitkan menghujam uluhatinya sampai ia susah bernapas, bahkan sampai tak mampu lagi berkata-kata didepan Wartawan tentang Ahok.

Dengan wajah kuyu, kini ia harus bolak balik mendatangi gedung KPK bukan dalam kapasitasnya memaksa KPK untuk menangkap Ahok, melainkan sebagai saksi dalam kasus korupsi adiknya si M. Sanusi itu.

Ia duduk bersimpuh malu sembari memainkan jari jemarinya, sesekali mengusap keringat dingin di jidatnya dengan wajah kusam tak berkutik didepan para penyidik KPK yang mencecarnya dengan rentetan pertanyaan-pertanyaan yang membuatnya stres hampir gila.

Kini M. Taufik menghilang dari peredaran bagaikan lenyap ditelan bumi. Sudah tak terdengar lagi suaranya yang lantang tentang Ahok. Ia menghilang dari peredaran karena rasa malu yang menderanya. Tubuhnya pun semakin kurus karena banyak pikiran, makan Lobster pun ia sudah tak berselera lagi.

Kalau dulu ia selalu berdoa agar Ahok ditangkap KPK dan masuk penjara, kini doanya beda. Siang malam ia berdoa agar namanya enggak disebut-sebut oleh adik kandungnya, si Santun Namun Korupsi aka Sanusi itu. Ia ketakutan setengah mati jangan sampai adiknya itu terlanjur keceplosan melantunkan nyanyian merdu tentang dirinya karena terkena jebakan betmen dari pertanyaan-pertanyaannya penyidik terbaik KPK, The Rising Star, Novel Bawesdan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun