Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kali Ini FPI Kena Batunya

5 Oktober 2014   04:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:20 1394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alih-alih ingin menumbangkan Ahok dari jabatan barunya sebagai Gubernur DKI Jakarta, orang nomor satu di ibukota negara ini, justru malah babak belur kelimpungan diringkus aparat Kepolisian.

Bagaimana emosi aparat negara enggak naik sampai ke ubun-ubun, ulah para ormas yang jumawa ini bikin 16 Polisi terluka sampai berdarah-darah dihajar batu-batu yang melayang di udara tak tentu arah. Kapolsek Gambir, AKBP Putu Sadana, kepalanya pun ikut-ikutan bocor terkena lemparan batu nyasar sehingga segera dilarikan ke RS Pelni untuk menyelamatkan nyawanya.

Para laskar jumawa ini dengan sok jagonya menghunuskan pedang berukuran 1 meter panjangnya itu ke arah para aparat keamanan negara yang sedang bertugas menjaga demo. Bukan hanya itu saja, mereka lalu menyabet-nyabetkan pedang itu berlagak macam gayanya Zorro, kemudian memukul-mukulkan senjata kayu serta melempar kotoran sapi.

Gedung DPRD yang tak tahu menahu ada apakah gerangan pun kena apesnya diserang secara membabi-buta dengan lemparan batu dan kotoran sapi. Padahal kantor DPRD itu kan kantornya Haji Lulung juga, sosok yang sangat membenci Ahok. Dasar manusia-manusia o'on ya begitu itu.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Unggung Cahyono, akhirnya murka dan marah besar. Dengan lantang ia berkata bahwa negara tak akan kalah dengan kekerasan.

Tak ayal lagi, rentetan tembakan peringatan dari Polisi pun membahana dan menggelagar di langit Jakarta. Rentetan tembakan ini membuat nyali para ormas yang sok jago itu tumbang seketika. Ratusan anggota FPI kocar-kacir melarikan diri melenting kesana kemari lari pantat panas tak tentu arah karena ketakutan setengah mati terkena peluru nyasar di pantat mereka yang panuan itu.

Tanpa banyak cingcong, 21 anggota FPI pun diringkus Polisi. Leher mereka dijerat dengan tali rafia pasal berlapis, yakni Pasal 214 ayat 1 dan ayat 2 KUHP, Pasal 170 ayat 1 dan ayat 2, Pasal 160 KUHP, Pasal 406 KUHP juncto Pasal 55 KUHP, plus pasal 2 ayat 1 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam.

Kapolda Metro Jaya yang sudah kadung murka, bersama pasukannya yang bersenjata lengkap bergerak menuju Petamburan untuk mengepung kantor pusat FPI. Sesampainya di Petamburan, Kapolda mewanti-wanti agar korlap yang mengerahkan massa demo di gedung DPRD DKI segera keluar dan menyerahkan diri.

Karena ketakutan, maka sang korlap, Irwan, akhirnya keluar dari dalam kantor pusat FPI dengan wajah pucat pasi. Irjen Unggung Cahyono yang masih murka karena banyak anak buanya yang bocor kepala terkena lemparan batu ormas yang tukang makan puji itu, lantas membentak kamu ikut saya atau saya ketemu Habib kamu. Korlap demo FPI itu akhirnya menyerah ditekuk kepalanya kebawah masuk ke dalam bus polisi yang membawanya ke Polda.

Bukan hanya Korlap saja yang diburu, pemimpin FPI lainnya si Habib Selon yang selalu koar-koar sok jago di media pun diburu Polisi. Habib satu ini ketakutan setengah mati diciduk Polisi. Ia lantas ngeles bahwa ia tak tahu menahu tentang aksi demo yang ricuh itu karena ia lagi jualan kambing. Dasar semprul juga ini orang, tukang ngeles kelas wahid.

Bukan hanya ngeles bahwa ia sedang jualan kambing, ia juga ngeles bahwa demo yang berakhir rusuh itu tak ada instruksi dari DPD atau DPP FPI kok. Ternyata penakut juga ini orang. Sok jago padahal nyali keong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun