Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Terima Kasih Banser NU

17 April 2017   19:35 Diperbarui: 18 April 2017   10:45 2320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Apel Banser se-DKI siap bela NKRI dan Pancasila (Sumber Foto Twitter Zuhairi Mizrawi, @zuhairimisrawi)"][/caption]19 April 2017 hanya tinggal dua hari lagi. Menjelang hari H pencoblosan, situasi keamanan ibukota dalam kondisi siaga satu. Potensi timbulnya kekacauan yang sengaja diciptakan oleh oknum-oknum tertentu bisa saja terjadi setiap saat tanpa diduga.

Selain aparat negara, baik itu dari pihak Kepolisian maupun TNI yang siap siaga, Banser NU se-DKI Jakarta  juga telah menyiapkan pasukan mereka sebagai garda terdepan untuk menjaga Jakarta dari ulah para perusuh. Mereka siap pasang badan menjadi martir bangsa demi terselenggaranya Pilkada yang bebas dan rahasia.

Pengorbanan Banser NU sebagai martir bangsa dalam menjaga kebhinekaan selama ini telah terbukti. Adalah seorang Riyanto, anggota  Banser NU Mojokerto yang rela tubuhnya tercerai berai akibat ledakan bom demi melindungi jemaat Eben Haezer Mojokerto saat kebaktian Malam Natal tahun 2000 yang silam.

Banser NU adalah pelopor keberagaman yang menjunjung tinggi Islam yang Rahmatan lil Alamin. Mereka tak segan-segan melawan gerakan-gerakan radikalisme dan bibit-bibit sektarianisme yang merusak tatanan sosial berbangsa dan bernegara.

Dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua ini, Banser NU se-DKI Jakarta siap menjadi martir di garda terdepan, menyingsingkan lengan, bahu membahu menjaga ibukota negara agar pesta demokrasi pilkada DKI Jakarta berjalan dengan tertib, aman dan bebas dari intimidasi.

Wajar Banser NU siap menjadi martir dalam pilkada DKI Jakarta kali ini karena sejak demokrasi parlementer pada tahun 1955 dan demokrasi presidensial di tahun 1973 serta agenda reformasi tahun 1998 yang silam, belum pernah terjadi kegaduhan seperti pada Pilkada Jakarta 2017 ini.

Kegaduhan ini timbul karena pilkada DKI Jakarta kali ini sarat akan konten agama yang dipolitisasi oleh oknum-oknum politik yang bermain dari belakang layar serta kerasnya suara-suara oposisi jalanan seolah-olah menang atau kalahnya paslon yang didukung akan menentukan menang-kalahnya suatu agama.

Ini yang diantisipasi oleh Banser NU se-DKI Jakarta, mereka siap menjadi martir melawan oknum-oknum dengan ideologi yang berbahaya. Pancasila sebagai warisan para pendiri bangsa akan terus menjadi perisai untuk merawat bangsa ini dalam kebhinekaan sesuai nilai-nilai luhur dalam Pancasila.

Sebagai warga DKI yang tinggal di selatan Jakarta, aku bersyukur bangsa ini punya Banser NU yang siap menjadi martir demi menjaga NKRI dan Pancasila dari gerombolan-gerombolan perongrong NKRI yang menjadi benalu bangsa.

Terima kasih Banser NU.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun