Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Soe Hok Gie, Amien Rais, dan Ormas Islam yang Menggoyang Ahok Hari Ini

14 Oktober 2016   17:27 Diperbarui: 15 Oktober 2016   20:50 7298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Soe Hok Gie (youtube)

Soeharto menuangkan NKK/BKK itu melalui tangan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kala itu yang disundul dalam SK Mendikbud No.0156/U/1978 tentang NKK dan No.037/U/1979 mengenai BKK. Soeharto ingin mahasiswa harus dikembalikan ke kampus dan disterilisasi, enggak usah latah sok-sokkan ngurusin politik karena itu bukan dunia mereka.

Namun antitesis doktrin Soeharto kala itu justru enggak mempan. Mana bisa mengekang mahasiswa? Mahasiswa tak bisa dikerangkeng. Jiwa mereka bebas dan lepas merdeka. Reformasi 1998 adalah buktinya. Tumbangnya Soeharto dari kursi orang nomor satu di negeri ini adalah bukti kuatnya jiwa pemberontak mahasiswa yang frustasi melihat penderitaan rakyat.

Soeharto lupa bahwa mahasiswa hanya bisa dibungkam sampai tak berdenyut lagi jika sistem politik, ekonomi, dan sistem pemerintahan berjalan dengan semestinya dan sesuai koridornya, transparan, adil merata terhadap rakyatnya. Dengan kondisi demikian maka mahasiswa tak punya kekuatan lagi untuk turun ke jalan. Mereka hanya belajar saja di kampus untuk mempersiapkan masa depan mereka.

Mahasiswa bukan politisi busuk itu yang menunggangi ormas Islam sebagai senjata pemusnah massal terhadap rivalnya. Ketika kepentingan para politisi busuk itu terpenuhi, para pejabat negara dijilat sampai bersih tak tersisa, namun manakala kepentingan mereka tak terakomodir, maka mereka bisa berubah wajah, berkamuflase dan bermetamorfosa sesuai perkembangan jaman.

Bila dulu kekuatan dan kekuasaan hanya bisa dijawab dengan todongan senjata dibelakang batok kepala, maka kini mereka datang dengan topeng agama dan sosial kultur masyarakat madani. Politisi seperti ini adalah politisi burung Nazar pemakan bangkai.

Mulut mereka menyeruak bau busuk seperti layaknya bau bangkai dari nafas burung nazar yang berpesta pora melahap tulang belulang dan bangkai yang berserakan di padang gurun. Politisi model begini tak pantas dan tak layak diberi panggung di negeri Bhineka Tunggal Ika ini.

Change is the law of life. And those who look only to the past or present are certain to miss the future (John F. Kennedy)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun