Satu keunikan yang tak dimiliki oleh Manajer lain di perusahaan itu, Ia punya kebiasaan yang unik, yaitu mentraktir makan siang bersama satu orang karyawan secara bergantian setiap hari ketika ia lagi berada di kantor pada jam makan siang. Setiap tiga bulan sekali ia mentraktir satu departemen makan di Restaurant Jepang yang ia bayar pakai uang pribadinya.
Kebiasaan unik ini yang membuat ia sangat dekat dengan seluruh karyawan sehingga target kerjanya yang tinggi yang ditarget oleh kantor pusat Headquarter di Jepang selalu terpenuhi setiap bulannya.
Ia memiliki kepribadian yang ramah dan menyenangkan. Tutur katanya baik, sopan, dan selalu menghargai setiap orang di perusahaan itu, apapun posisi dan jabatannya. Kalau menelpon orang, selalu dimulai dengan, "Maaf, bisa bicara?", dan yang membuat bawahannya jadi bangga, ia senantiasa memuji hasil pekerjaan yang dilakukan bawahannya, sekalipun hasil kerja itu biasa-biasa saja.
Dengan melihat kesuksesannya dan mengamati karakternya, aku mengambil kesimpulan bahwa kesuksesan seseorang bukan karena cakap dalam melakukan pekerjaannya, akan tetapi cakap dalam hal mempengaruhi orang lain.
Uang, jabatan, dan kekuasaan memang berharga, akan tetapi suka cita dan kebaikan hati selalu menuntun seseorang menjadi sukses dalam hidupnya. Hal baik yang tertanam dalam hati seseorang akan memberikan dampak yang baik bagi dirinya dan orang lain, karena dari situlah kesuksesan itu berawal.
Life is precious and we should know there is a value in everything that we have in life.