Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kalau Pemerkosanya Tampan dan Bertubuh Atletist, Korbannya Ikut Goyang Enggak?

6 Mei 2016   23:48 Diperbarui: 7 Mei 2016   11:06 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul itu aku kutip dari salah satu status Facebook yang akhirnya dihapus karena gemetar dingin akibat kena gempuran bertubi-tubi dari aku. Mau lucu-lucuan, tapi otak tarok di pantat yang korengan itu.

Persentase orang sakit jiwa di Indonesia ini yang paling tinggi di dunia dibandingkan dengan negara-negara lain. India saja yang super bejat itu enggak sadis-sadis amat. 

Di masa Kolonial Belanda dulu, negara Indonesia ini disebut Mooi Indie, artinya Hindia yang Elok. Dan itu memang benar demikian. Di masa sekarang, sebutan itu sudah tak pantas lagi. Sekarang namanya Hindia yang Jorok. Prilaku bejat yang super jorok dan kotor berserakan dimana-mana.

Apapun alasannya, perkosaan adalah tindakan laknat yang terkutuk. Apalagi disertai dengan menghabisi nyawa orang lain, para setan penghuni neraka jahanam pun turut bergidik ngeri.

Coba saja kalau mamak lu diperkosa cowok tampan, apakah ia tambah ngangkang lalu ikut goyang dumang, pinggulnya digoyang sekeras-kerasnya, merubah posisinya menjadi doggy style karena ia sangat menikmatinya sebab si pemerkosanya bertubuh atletis dan berwajah tampan?

Sinting saja orang yang bilang kalau pemerkosanya ganteng dan bertubuh atletis, maka korban perkosaan akan ikut goyang menikmatinya. Dasar goblok!

Mau ganteng macam Leorando D'Caprio kek, bertubuh atletis macam Johnny Depp kek, mana ada orang dalam kondisi ketakutan ikut goyang? Goblok saja orang yang bilang begitu. Sebejat-bejatnya manusia, sejatinya sisi kemanusiaan seseorang mestinya masih tetap ada, tanpa perlu hidup dalam gelimang lumpur delusi.

Terkadang aku berpikir ada baiknya hukum syariat Islam diterapkan di negeri ini. Para pencuri uang rakyat, ditebas tangannya. Para pembunuh dan pemerkosa ditebas leher mereka. Pengen tahu, masih adakah kejahatan yang super sadis di bumi pertiwi ini.

Jangankan orang yang tak saling kenal, suami istri saja kalau salah satu lagi enggak mau melakukan hubungan seks, mana bisa dilakukan? Sekalipun dipaksakan karena nggak enak hati, salah satunya pasti nggak akan menikmatinya. Itu suami istri lho, apalagi orang lain yang tak saling kenal?

Jadi sudahlah, enggak usah aneh-aneh. Jadilah manusia yang punya empati, agar hidupmu diberkati dan panjang umurmu. Jangan jadi bajingan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun