Tadi siang sekitar pukul 14:00 WIB di pusat perbelanjaan batu akik terbesar di Asia Tenggara, pasar Rawabening, Jatinegara, Jakarta Timur, ada insiden pemukulan dan pengeroyokan di lantai dua akibat masalah sepele.
Kebetulan aku lagi di situ dan melihat langsung sebab musabab dan insiden pemukulan dan pengeroyokan antar sesama pedagang batu akik, yaitu pedagang orang Padang dan pedagang keturunan Arab Pakistan.
Si pedagang yang orang Padang kebetulan lagi tidak puasa, dan ia lagi santai merokok sambil ngopi di lapaknya. Lalu kebetulan pedagang yang keturunan Arab Pakistan melintas di lapaknya pedagang si orang Padang itu.
Si pedagang keturunan Arab Pakistan lantas menegur si orang Padang itu. "kamu tuh orang Islam atau bukan? Kalau Kamu orang Islam, jangan merokok dan ngopi disini!!", sambil kepalanya si pedagang orang Padang itu ditusuk-tusuk pakai jari telunjuknya si orang Arab Pakistan itu.
Maka marah lah si pedagang orang Padang itu karena kepalanya di tiwul-tiwul sama si pedagang yang keturunan Arab Pakistan itu. Tak ayal lagi si pedagang orang Padang pun mengamuk sehingga terjadilah pengeroyokan  itu.
Si pedagang keturunan Arab Pakistan itu babak belur dihajar oleh para pedagang orang Padang sambil kejar-kejaran di lantai dua. Pukulan dan tendangan pun bertubi-tubi mendarat di kepala dan tubuh si pedagang keturunan Aran Pakistan itu. Etalase-etalase kaca pun pecah berantakan, para ibu-ibu dan para wanita berteriak histeris  istigfar pak, istigfar, para Satpam pun kewalahan melerai.
Si Arab Pakistan pelipisnya sobek lebar terkena pukulan dan pecahan kaca, wajahnya pun bengkak dan benjol-benjol besar, dibawah kelopak matanya pecah terkena pukulan bertubi-tubi. Bibirnya pun jadi dower dan pecah kena Bogem mentah para pedagang orang Padang yang ngamuk. Si Arab Pakistan akhirnya melarikan diri dan melapor ke Polsek Jatinegara untuk di visum.
Ini akibatnya kalau konyol. Kalau negur ya negur yang baik lah, jangan kepala orang di tuwil-tuwil begitu. Di pikirnya Rawabening itu macam di Pakistan kali ya. Kalau tegur yang sopan, orang pasti akan sopan pula, kalau tegurnya sok jago, maka jangan terkaget-kaget kalau tiba-tiba digebukin orang.
Saran juga buat pengelola Rawabening agar larangan merokok dalam gedung lebih diperketat. Sudah sumpek dengan padatnya pengunjung, tambah sumpek pula dengan asap rokok yang seenaknya was wuuss wass wuuss dalam gedung yang sumpek itu.
Semoga jadi pelajaran yang berharga, lain kali hati-hati kalau tegur orang. Intinya, saling menghargai lah satu sama lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H