Sore tadi aku ikut sesi ibadah Gereja sore pukul 18.00 di salah satu GPIB (Gereja Protestan Indonesia di Bagian Barat) di Jakarta Selatan. Dalam khotbahnya, pak Pendeta menyampaikan pesan-pesan tentang kondisi politik menjelang Pemilihan Presiden pada tanggal 9 Juli 2014 mendatang dan apa yang harus dsikapi umat Kristiani sebagai umat pengikut Kristus.
Tampaknya pak Pendeta paham betul riak-riak gejolak politik kondisi jemaatnya. Bapak Pendeta berpesan kepada seluruh jemaatnya agar jangan berselisih paham tentang siapa yang lebih pantas menjadi pemimpin bangsa ini, akan tetapi membawa dalam pergumulan doa menjelang Pilpres 2014 nanti. Berdoalah supaya Tuhan Yesus memberikan Presiden yang terbaik untuk bangsa ini.
Siapapun Presiden yang terpilih nantinya adalah pemimpin bangsa yang sudah dipilih oleh Tuhan Yesus yang terbaik bagi bangsa ini. Tuhan sudah persiapkan, oleh karena itu janganlah engkau khawatir dan bimbang hatimu.
Dalam khotbahnya, pak Pendeta berpesan bahwa pemimpin yang akan memimpin bangsa ini dipersiapkan oleh Tuhan Yesus sebagai perisai hidup rakyat untuk melaksanakan cita-cita luhur bangsa dan mengangkat harkat dan martabat bangsa.
Pak Pendeta tak lupa mengingatkan pula para jemaatnya bahwa di Alkiitab Perjanjian Baru, Roma 13:1 dijelaskan bahwa tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
Roma 13:3 Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.
Roma 13:4 Pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.
Pada saat sesi doa syafaat menjelang akhir ibadah, pak Pendeta juga berdoa bagi bangsa dan negara ini agar Tuhan Yesus sebagai sumber air hidup menolong bangsa ini yang sedang terbeban berat dengan pergumulan yang berat. Tuhan Yesus lawat dan jamah bangsa ini karena kami butuh pemimpin bangsa yang dipilih dan ditetapkan oleh Allah.
Terima kasih pak Pendeta. Kini aku sadar dan mataku terbuka. Pemimpin bangsa adalah pemimpin yang telah disiapkan oleh Tuhan Yesus demi kebaikan bangsa dan negara ini. Siapapun mereka yang nantinya terpilih, aku legowo.
Kini aku sadar bahwa menjadi golput bukanlah pilihan yang terbaik karena tidak ada pemerintah yang tak berasal dari Allah dan pemerintah-pemerintah yang ada ada pemerintahan yang telah ditetapkan oleh Allah.
Siapapun Presiden yang terpilih nantinya, entah Jokowi atau Prabowo, semoga menjadi garam bagi bangsa ini yang telah tawar hatinya oleh akar kepahitan. Siapapun Presiden yang terpilih nantinya, entah Jokowi atau Prabowo, semoga menjadi terang bagi bangsa ini dalam kegelapan. Majulah bangsaku, tanah tumpah darahku.