Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Merasa Menang sebelum Bertanding Adalah Tipikal Pecundang yang Tak Punya Rasa Malu

29 Juni 2014   00:43 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:22 1223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang konyolnya, ada sebegitu banyaknya para jumawan dan jumawati pendukung Jokowi yang merasa yakin sampai di ubun-ubun mereka bahwa Jokowi yang akan memenangkan pertarungan ini, padahal pilpres belum digelar! Di Facebook, Twitter, dan Kompasiana, kata-kata andalan mereka, ente enggak usah koar-koar, lihat saja tanggal 9 Juli 2014 nanti, Jokowi yang akan menang.

Manusia-manusia lupa daratan macam begini ini justru hanya bikin orang waras berwawasan luas mengelus dada lantaran kesombongan mereka yang begitu membabi buta. Mereka bicara lantang, akan tetapi realitanya tak seorangpun dari mereka yang mampu meyakini apa yang mereka yakini dengan membabi buta tanpa nalar dan akal sehat.

Jadi orang yang biasa-biasa saja, tak usah sesumbar sana sini. Jangan hanya berkutat pada apa yang sedang trend dan heboh saja tetapi tak mampu melihat apa yang akan terjadi kemudian terhadap nusa dan bangsa. Kalau Jokowi menang silahkan kalian berpesta pora memuaskan dahaga yang semu, namun bagaimana kalau Jokowi kalah? Silahkan kalian makan itu kata-kata dari bacot kalian.

Ini sudah terbukti. Sebelum Pemilu Legislatif digelar, Megawati merasa sangat yakin dengan keputusannya menyundul sosok Jokowi yang populer itu maka PDIP akan meraup 27 persen suara. Bahkan Puan Maharani pun sampai menulis di Paving Block jumlah angka mimpi indahnya disiang bolong, 27,02 persen.

Nyatanya apa hasilnya? Mencapai 19 persen pun megap-megap seperti ikan di sungai yang hampir mampus kekurangan air pada musim kemarau. Megawati sekarang mengalami kejadian persis ketika Soekarno jadi Presiden pada tahun 1964-1965 yang silam. Terjepit dan terkepung.

[caption id="attachment_318306" align="alignnone" width="600" caption="Mimpi indah Puan Maharani di siang bolong sebelum Pemilu Legislatif 9 April 2014 (Foto Tempo)"]

[/caption]

Sudahlah kawan, yang wajar-wajar sajalah. Jadi orang jangan takabur. Tak usah koar-koar merasa yakin bahwa Jokowi pasti menang sebelum hasil Quick Count terbukti pada tanggal 9 Juli 2014 nanti.

Begitu banyaknya sesumbar, baik secara terang-terangan maupun secara terselubung, padahal landasan dari sesumbar yang dilontarkan hanya untuk menyenangkan telinga, menyejukkan hati yang terbuai dalam alunan musik dusta.

Pilpres bukanlah pertandingan tinju atau adu ayam, ini menyangkut harkat hidup orang banyak dan nasib bangsa serta masa depan negeri ini selama lima tahun kedepan.

Salam cerdas selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun