Mohon tunggu...
Mawalu Si Pembully
Mawalu Si Pembully Mohon Tunggu... -

Banyak orang menulis bagaikan thriller psikologis dengan pola berpikir seperti orang epilepsi. Orang bebal ketika ditegur justru mengagulkan bebalnya itu dengan jumawa.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konspirasi Pembubaran KPK

31 Agustus 2012   19:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:04 4288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masih pantaskah demokrasi yang dianut saat ini dianggap sebagai sebuah kunci yang bisa digunakan untuk mengurai kekusutan sistem yang menggurita di negara tercinta ini? Mengamati rentetan peristiwa yang menimpa KPK akhir-akhir ini sesungguhnya sangat nyata sekali konspirasi-konspirasi untuk membunuh KPK secara perlahan tapi pasti hingga sekarat dan tewas.

KPK dibentuk sebagai kristalisasi aspirasi rakyat. Harapan rakyat, KPK akan terus berjaya demi kokohnya perekonomian bangsa. Upaya-upaya jahil para tikus-tikus berdasi dan kucing garong yang berupaya membunuh KPK secara perlahan dengan upaya-upaya penggiringan opini ngawur. Apakah mereka ini sudah sedemikian frustasi?

Seiring dengan kuasa dan mengguritanya paham ngawur untuk cari selamat para Koruptorsaurus itu, semua sektor diselingkuhi oleh para kucing garong yang tak punya rasa malu itu. Teriak saja kalian terus menghibur diri. Silahkan teruskan caci maki. Silahkan. Ini akan menjadi permainan yang tak akan ada habisnya.

Pembentukan opini miring ditempatkan sebagai predator yang memangsa rakyat, secara tak langsung telah memutilasi ruang gerak KPK. Konspirasi-konspirasi konyol semakin mengokohkan kuasa para tikus-tikus berdasi dan kucing garong memutilasi peran-peran KPK di berbagai sektor demi tumpulnya peran KPK di negeri tercinta ini.

Kewenangan KPK pun mulai ditentukan oleh para kekuatan korporasi yang serakah itu. Intervensi mereka dalam bidang kebijakan publik akan menempatkan posisi KPK pada sisi lunglai lemah dan tak berdaya. Saling sandera untuk menstagnasikan proses hukum sejumlah kasus korupsi dimanipulasi sedemikian rupa dengan rangkaian-rangkaian rekayasa.

Perilaku ini sengaja diciptakan untuk mempertahankan hegemoni dan dominasi para kucing garong pencuri uang negara dalam bentuk penguasaan wewenang bernegara. Politik dan keserakahan di negara tercinta ini pun dilakukan perselingkuhan dengan tanpa malu.

Perselingkuhan ini terjadi pada level tingkat tinggi yang menghasilkan konspirasi politik. KPK pun disetubuhi dengan brutal dan koersif oleh ulah para oknum korporasi guna melampiaskan dendam politik dengan bertindak ngawur tanpa malu-malu.

Berbagai upaya konspirasi dilakukan dengan tujuan menstagnasikan proses hukum atas kasus-kasus, bahkan bilamana dimungkinkan jungkirbalikan fakta hukumnya dari hal yang benar bisa menjadi salah, dan sebaliknya. Peran KPK lambat laun dilumpuhkan.

Ya, memang kejam. Kejam sekali kalau begini ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun