Mohon tunggu...
Mawalu Si Pembully
Mawalu Si Pembully Mohon Tunggu... -

Banyak orang menulis bagaikan thriller psikologis dengan pola berpikir seperti orang epilepsi. Orang bebal ketika ditegur justru mengagulkan bebalnya itu dengan jumawa.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Cangkem Mu Djoko, Cangkem Mu Itu lho!

27 Agustus 2013   21:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:44 1663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya minta maaf kepada Institusi Kepolisian, kasus ini menimbulkan kerugian dan stigma yang negatif terhadap Institusi Polri, serta telah pula mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat kepada kepolisian."

"Saya berterima kasih kepada jajaran pimpinan Polri dan rekan-rekan di kepolisian atas doa dan dukungan moral dalam menghadapi kasus ini. Saya meyakini ke depan, kepolisian akan berbenah diri agar menjadi lebih baik"

"Saya juga meminta maaf kepada seluruh keluarga saya karena kasus ini telah membebani mereka."

Cangkem mu Djoko, cangkem mu itu lho! Setelah panjenengan ditangkap KPK, baru sekarang panjenengan minta maaf? Kalau panjenengan tak ditangkap KPK, bukankah saat ini panjenengan hidup foya-foya dengan duit 121 Millyar itu, ketawa-ketawa, makan enak, tidur nyaman di kasur empuk sambil berpikir santai lobang mana lagi di Korlantas Polri yang akan panjenengan sikat?

Cangkem mu Djoko, cangkem mu itu lho! Kenapa dulu panjenengan tak bicara begitu? Kenapa baru sekarang panjenengan minta maaf? Kenapa pulak dulu panjenengan perintah anak buah panjenengan sandera itu para Penyidik KPK yang menyita dokumen-dokumen panjenengan?

Cangkem mu Djoko, cangkem mu itu lho! Kenapa dulu Panjenengan minta Bareskrim menyerbu KPK gara-gara panjenengan diringkus KPK? Kenapa dulu si Juniver Girsang itu, si pahlawan yang selalu maju tak gentar membela yang bayar itu, panjenengan suruh tuntut itu KPK atas nama Kepolisian?

Cangkem mu Djoko, cangkem mu itu lho! Tunggu ditangkap dulu baru panjenengan membual bicara pledoi omong kosong yang tak mutu itu melolong-lolong meratap penuh kertak gigi meraung-raung sampai ke tingkap langit yang ketujuh.

Cangkem mu Djoko, cangkem mu itu lho!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun