Mohon tunggu...
Mawalu Si Pembully
Mawalu Si Pembully Mohon Tunggu... -

Banyak orang menulis bagaikan thriller psikologis dengan pola berpikir seperti orang epilepsi. Orang bebal ketika ditegur justru mengagulkan bebalnya itu dengan jumawa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tidak Ada Kalimat Syahadat, Aku Kristen

15 November 2013   07:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:09 3064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ucapan itu dilontarkan dari bibirnya Jonas Rivanno dihadapan gempuran kilatan blitz kamera wartawan yang menerpa wajah necisnya itu bertubi-tubi. Ucapan Jonas itu pulak yang membuat Idrus Al Gadri, Ketua FPI Cabang Depok, kalap dan naik pitam sampai ke ubun-ubun. Entah apa hubungannya si Idrus ini dengan Jonas, ibaratnya orang lain yang pesta miras oplosan, ini orang yang mabok.

Wajar saja Jonas mengeluhkan pemberitaan sepihak yang bertubi-tubi bagaikan kutu yang beranak pinak itu, karena, selain dirinya, keluarganya pun terusik lantaran masalah ini. Agama yang dianut Jonas adalah hak asasi dirinya. Hak dasar. Hak yang tak dapat diganggu gugat oleh orang lain. Hak yang disandangnya sejak ia lahir di dunia yang fana ini.

Tak seorang pun di muka bumi ini yang berhak memaksa apalagi mengklaim secara sepihak seseorang telah berpindah agama, lalu tanpa dasar hukum yang jelas berniat mempolisikan orang itu hanya karena ia masih mempertahankan agama yang dianutnya. Aneh tapi nyata, tapi ini realita yang terjadi di negeri zamrud khatulistiwa ini. Kalau Metallica bilang, Sad but True.

Dijaman yang serba touch screen begini masih ada saja orang-orang dogol yang hidupnya seperti hidup dalam tempurung, dunia sempit, wawasan kurang, pergaulan terbatas, lalu dengan jumawanya memaksakan kehendaknya semau-maunya tanpa mau peduli kenyamanan hidup seseorang jadi terganggu.

Aku ini orangnya paling tak suka mengurusi agama orang lain, apalagi tanya apa agama orang. Bagi aku prilaku macam begitu adalah prilaku yang tak sopan dan kurang ajar. Pamali bagi aku mengurusi agama orang lain, apalagi sampai nekat tanya apa agama orang lain.

Supaya anda tahu saja, aku pernah ditolak interview disebuah perusahaan, lantaran di kolom isian Riwayat Hidup yang harus ku isi apa agama aku, ku tulis "Bukan urusan anda". Akibatnya, aku ditolak mentah-mentah perusahaan itu, dan batal diinterview.

Sudahlah, sobat. Yang wajar-wajar saja. Mari kita bangun bangsa ini dari keterpurukan. Agama Jonas adalah agamanya, agama anda adalah agama anda. Urus diri masing-masing, dan jangan ganggu hidup orang lain. Ok?

Peace.

http://www.tempo.co/read/news/2013/10/30/219525766/Jonas-Rivanno-Tak-Jadi-Mualaf

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun