Imbas dari prilaku jumawa dan terlalu kemaruknya para buruh yang terus menerus menggempur pengusaha tempat mereka mencari nafkah dengan menuntut kenaikan UMK 2014 sebesar Rp 3,4 juta perbulan, lalu nekat mogok kerja sampai tuntutan mereka diamini para pengusaha, justru berakibat fatal. Sebanyak 7 ribu karyawan di Bogor dipecat oleh perusahaan-perusahaan yang sudah tak tahan lagi didemo terus menerus oleh para buruh.
Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain, PT. Amara Footwear yang memecat 4 ribu karyawan, PT. Eversintek memecat 2.500 karyawan, dan PT. Buana Tirta sekitar 90 karyawan dipecat. Itu belum termasuk karyawan kontrak yang diputus kontrak mereka tanpa ampun.
Memang kasihan sekali nasibmu, sobat. Sungguh merana. Tak ikut demo, tetap kena pecat juga. Mau bilang apa lagi, nasi sudah menjadi bubur. Itu semua akibat pungguk yang terlalu merindukan bulan. Kan malu kalau ditanya sama anak, "Pah..papah, kok papah enggak berangkat kerja, biasanya kan pagi-pagi papah udah buru-buru berangkat kerja lho."
Makanya jadi orang jangan bodoh. Sekarang silahkan kalian tuntut itu Serikat Pekerja, termasuk si Said Iqbal itu yang sudah memperalat kalian, dan membuang piring makan kalian demi kepentingan perut mereka sendiri. Disaat kalian kena pecat, dimana suara mereka? Dimana pembelaan mereka?
Bagi kalian yang belum kena PHK, berhentilah mimpi disiang bolong. Stop ikut-ikutan demo, kerja yang rajin, dan asah ketrampilan supaya tetap dipakai perusahaan. Kalau anda masih saja bebal mau diperalat orang lain, siap-siap saja pulang kampung nyangkul sawah lagi.
Itu saja.
---
http://www.inilah.com/read/detail/2043198/demo-buruh-7000-karyawan-bogor-phk-massal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H