Sebelum kita melangkah lebih jauh, mari kita definisikan apa itu pariwisata. Pariwisata merujuk pada perjalanan dan kunjungan seseorang ke suatu tempat yang berbeda dari tempat tinggalnya, baik untuk tujuan rekreasi, bisnis, atau edukasi. Hal ini melibatkan sejumlah aktivitas, seperti menginap di hotel, menjelajahi tempat-tempat wisata, mencicipi makanan lokal, dan berinteraksi dengan budaya serta lingkungan baru.
Menurut The World Tourism Organization (UNWTO), yang dilansir dari organisasi tersebut, pariwisata adalah fenomena sosial, budaya, dan ekonomi yang melibatkan perpindahan orang ke negara atau tempat di luar lingkungan biasanya untuk tujuan pribadi, bisnis, atau profesional. Definisi ini mencakup aspek global dari pariwisata dan menekankan peran pentingnya dalam aspek sosial, budaya, dan ekonomi.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pariwisata mencakup pergerakan orang dari satu tempat ke tempat lain untuk tujuan tertentu, yang mencakup kegiatan seperti liburan, pembelajaran, pertemuan bisnis, dan pendidikan.Pengertian pariwisata dapat berbeda-beda menurut para ahli. Beberapa menggambarkannya sebagai industri yang melibatkan perjalanan dan kegiatan terkait, sementara yang lain menyoroti aspek budaya dan sosial dalam pariwisata.
1. Oka A. Yoeti
Menurut Yoeti Oka A. Yoeti dalam bukunya berjudul "Pengantar Ilmu Pariwisata" (1991), ia menguraikan bahwa kata "pariwisata" berasal dari dua kata, yaitu "pari" dan "wisata." Kata "pari" memiliki arti berkali-kali atau berputar-putar, sementara "wisata" memiliki arti perjalanan atau bepergian. Dengan demikian, menurut Yoeti, pariwisata merupakan perjalanan yang dilakukan berkali-kali, yang mencerminkan sifat berulang-ulang dalam aktivitas perjalanan tersebut.
2. Nyoman Pendit S.
Sementara itu, Nyoman Pendit S. Nyoman dalam bukunya berjudul "Ilmu Pariwisata" (1994) menggambarkan pariwisata sebagai kegiatan orang-orang yang melakukan perjalanan sementara dalam jangka waktu pendek ke tempat-tempat tujuan di luar tempat tinggal dan tempat bekerja mereka. Selama berada di tempat tujuan, para pelancong memiliki berbagai maksud, termasuk kunjungan wisata. Pendit S. Nyoman lebih menekankan aspek jangka waktu pendek dan tujuan dalam definisinya tentang hal ini.
Kedua definisi tersebut memberikan sudut pandang yang berbeda terkait dengan konsep pariwisata, dan keduanya mengakui pentingnya perjalanan sementara ke tempat-tempat tujuan yang berbeda sebagai elemen utama dalam pariwisata.
Pariwisata tidak hanya terbatas pada satu jenis saja, melainkan memiliki berbagai jenis yang masing-masing menawarkan pengalaman unik. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Pariwisata Budaya