Mohon tunggu...
mavi
mavi Mohon Tunggu... Bankir - I'm the straw to your berry

Menulis adalah pelarian yang paling nyaman ketika benang-benang dikepala sudah mulai kusut dan butuh diuraikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Another Letter

20 Desember 2018   19:09 Diperbarui: 20 Desember 2018   19:14 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah apa yang akan ku tulis kali ini karena semua tentangmu telah berakhir meski aku tak ingin ini berakhir


tentang sebuah keseriusan yang kuanggap cukup
tapi mungkin belum berarti apa-apa untukmu,
tentang apa yang kuanggap dalam tapi mungkin bagimu dangkal,
tentang sebuah rasa yang kuyakini ada tapi mungkin kau anggap pura-pura.


aku berjalan dalam jalanku sebagaimana kau melangkah anggun di jalanmu
sengaja kujajarkan langkahku dengan harapan ada sebuah persimpangan entah berapa jauh di depan,
hingga akan tiba waktunya kita bertemu,
aku harap tuhan memang menakdirkan kita untuk bertemu (lagi)


karena aku tak ingin kisah kita hanya berakhir dengan tidak cantik begini,


ini, bukan akhir yang aku harapkan bagi persahabatan kita beberapa tahun silam,
bukan dengan saling menjauh begini,
kalaupun tidak bisa seperti dulu, setidaknya kita berpisah dengan baik-baik,
setidaknya kita masih bisa bertegur sapa, bukan seolah tidak mengenal satu dengan yang lainnya.


lalu, apa artinya bagimu persahabatan kita dulu?


aku hanya mengatakan apa yang ingin aku sampaikan padamu walau mungkin bagimu ini berlebihan.
karena pikiran kita memang lebih banyak beda,
aku berpikir banyak tentangmu, sedangkan kamu...aku tak tahu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun