Rabu 20 Desember 2023, KKM UIN Malang Kelompok 14 secara resmi melaksanakan acara pembukaan Kuliah Kerja Mahasiswa Reguler (KKM-R) yang bertempat di Balai Desa Sumbersekar. Sumbersekar sendiri memiliki 4 dusun antara lain: Semanding, Krajan, Banjar Tengah dan Precet. Kemudian, Banjar Tengah menjadi dusun yang dipilih sebagai penempatan KKM kelompok 14.
Â
Bertepatan dengan penempatan kelompok 14 KKM UIN Malang yang berada di dusun Banjar Tengah yang memiliki keindahan alam dan keunikan tersendiri. salah satunya adalah beberapa Home Industry yang sudah berjalan sejak lama bahkan sebelum Covid-19 merajalela. Mereka mengadakan kunjungan ke berbagai Home Industri antara lain adalah Industri Kerupuk Sari Kentang Barokah dan Sentra Pembenihan Ikan Nila UPR Sumber Mina Lestari. Agenda kunjungan yang dilakukan pada tanggal 26 Desember 2023. Kunjungan ini dimaksudkan sebagai sumber informasi kepada mahasiswa tentang bagaimana roda ekonomi dari Home Industri bagi masyarakat di era perkebunan jeruk yang menyumbang hasil komoditas terbesar di Dusun Banjar Tengah.
Kerupuk Sari Kentang Barokah, didirikan sejak tahun 2017, telah berhasil beroperasi selama kurang lebih 6 tahun. Selama periode tersebut, usaha ini telah meraih banyak peminat, dapat terbukti dari pengiriman produknya hingga ke luar kabupaten seperti Mojokerto, Sidoarjo, Pati, dan Surabaya. Menariknya, usaha ini juga mampu menjangkau pasar di luar pulau, termasuk pengiriman ke Bali. Keberhasilan Kerupuk Sari Kentang Barokah dalam menarik pelanggan dari berbagai daerah, termasuk pengiriman ke luar pulau, menunjukkan daya tarik dan kualitas produknya yang dapat diakui oleh konsumen. Dalam proses pembuatannya memerlukan waktu yang sangat panjang dimulai dari pembakaran untuk mematangkan isi dalamnya agar mudah di proses dan memudahkan saat mengelupasi kulit luar yang keras. Tahap selanjutnya, singkong yang telah dikupas kemudian dihancurkan menggunakan alat khusus dan dicampuri dengan tepung tapioka. setelah menjadi adonan kemudian akan digiling hingga sangat tipis. Setelah itu, adonan yang sudah menipis tadi dicetak membentuk bulatan pipih yang menjadi beberapa bagian dan dimasukkan ke dalam timba. Adapun bagian sisa cetakan digumpalkan lalu digiling ulang dengan melalui proses yang sama hingga tak bersisa. cetakan pipih tadi akan dipisahkan satu persatu untuk kemudian dijemur dalam jangka waktu 5 hari di tempat yang terkena matahari. setelah proses penjemuran selesai, akan melewati tahap terakhir yaitu pengemasan dalam bungkus plastik 5 kilo dengan varian rasa original dan balado. apabila semua proses telah terlewati maka produk tersebut sudah siap untuk dikirim ke daerah yang telah disebut.
Pada hari yang sama, kelompok KKM 14 juga mengunjungi budidaya ikan nila yang bertempat tidak jauh dari rumah produksi kerupuk. tempat budidaya ikan nila tidak hanya mengoperasikan perkembangbiakan nila saja tetapi ada beberapa jenis ikan lain yang juga dibudidayakan seperti ikan lele dan ikan guppy. Namun pemasok utama penghasilan dari industri ini adalah bibit nila yang biasa diperjualbelikan di pangsa pasar lokal. untuk pembudidayaannya sendiri terdapat beberapa tahapan utama, yaitu dari induk yang akan memiliki bibit nantinya akan dipindahkan ke tempat yang berbeda untuk dipisahkan dengan ikan nila dewasa dengan memberikan perawatan beberapa waktu sebelum pendistribusian. Pendistribusiannya sendiri terkadang tidak menentu secara permintaan dari pasar, ada pasang dan surutnya ekonomi yang harus dilewati. Dari beberapa kasus terkadang pihak pasar sendiri ada yang meminta bibit dengan jumlah yang melebihi stok kapasitas bibit yang sudah siap dipasarkan, alhasil pemasukan jadi menurun akibat kewalahan dalam proses  pembibitan yang tidak sesuai permintaan pasar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H