Kemarin kamu dicari. Â Tapi tidak lagi pagi ini
Sudah sepertiga hari kusadur lirik akan tertangguhnya janji yang diteriaki lolongan perih
Habislah gempitamu ditinggal mati
Isak sekarang terdengar seperti tawa yang terkikih
Di seperempat hari serta - merta orang menjadi pujangga seakan berkompetisi saling memasuki delusi dirinya sendiri-sendiri. Beberapa berorasi, meneriakkan dalih - dalih layaknya seorang patih dibakar ambisi
Kusapa separuh diriku di ruang trimatra, Â frustrasi ia diprovokasi spekulasi - spekulasi tak berteori
Sudah semalaman ini dia masih mencari-cari apa yang kubunuh di sepenggalah matahari pagi
Satu rupa jati diri kucabik menyertai belati merujam arogansi abdi diri yang kerap kali enggan untuk berkongsi
Wajah mana lagi yang harus kubasmi ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H