Mohon tunggu...
Maurus Reza
Maurus Reza Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengumbar Privasi di Facebook

17 November 2016   00:52 Diperbarui: 17 November 2016   07:08 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Di jaman era modern seperti sekarang ini, hampir di seluruh bagian belahan dunia pasti mengenal yang namanya social media. Social media merupakan sarana komunikasi yang paling mudah digunakan untuk berinteraksi dengan kerabat, sahabat, teman, juga jejaring untuk mencari pertemanan dan masih banyak lkagi kegunaanya. Bermula karena elektronik, sekarang menjadi kebutuhan yang penting selain handphone, maka banyak sekali pengguna sarana ini, apalagi jaman sekarang tidak harus pergi ke Warung Internet atau yang biasa disebut dengan singkatan “warnet” untuk bisa mengakses jaringan internet. 

Ada salah satu contoh social media yang sampai saat ini masih banyak penggunanya yaitu Facebook. Di Indonesia facebook merupakan situs yang tergolong banyak diminati masyarakat, mungkin salah satunya karena facebook termasuk situs yang bersifat tertutup, artinya kita bias memilih ataupun menyeleksi siapa saja yang kita ijinkan masuk dalam daftar pertemanan kita. Selain itu facebook merupakan situs yang dapat digunakan oleh siapa saja karena menu yang ada di dalam facebook mudah dipelajari dan juga mudah dipahami oleh siapapun.

Namun dengan seiringnya berjalan waktu, banyak pengguna yang menyalahhunakan situs ini. Sebagai salah satu contohnya ada beberapa akun pengguna facebook yang terlalu mengumbar kehidupan pribadinya, yang seharusnya masalah tersebut tidak perlu untuk disebarluaskan lewat menulis postingan-postingan status di facebook dengan cara membuat sindiran-sindiran ketika sedang mempunyai suatu  masalah dengan orang lain. Menurut saya, sebenarnya jika mempunyai suatu masalah dengan orang lain tidak perlu diumbar di media social karena belum tentu orang yang kita sindir tersebut membaca atau menyadari bahwa status tersebut ditujukan untuk dirinya. 

Bisa jadi malah menimbulkan masalah yang lain, sebagai contoh terkadang orang lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan masalah tersebut merasa bahwa status facebook itu tertuju untuk dirinya. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya miss communication atau kesalahpahaman diantara keduanya. Oleh karena itu, jika mempunyai suatu permasalahan hendaknya diselesaikan secara baik-baik  dengan orang yang bersangkutan dengan bertemu berbicara  langsung daripada harus menuliskan permasalahannya di social media. Memang benar ada sebuah pepatah mengatakan “mulutmu harimaumu”,  jadi lebih baik setiap orang harus pintar-pintarnya menjaga lisannya agar tidak terjadi sebuah kesalahpahaman yang akan mengakibatkan timbulnya permasalahan komunikasi. So, “masih berani sekarang update sindir-sindiran lewat status di facebook?”

Zheshinta Aprilliana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun