Mohon tunggu...
Humaniora

Maafkan Aku Ibu

21 September 2016   18:27 Diperbarui: 21 September 2016   18:33 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Namun kami malah membuangbuangnya secara mudah.  Kami hanya berpikir dengan menciptakan suatualat baru yang praktis dan berdaya guna banyak itu alah alat yangberkwalitas tinggi namun kami lupa memikirkan apa dampak yangdihasilkan nantinya terhadap  kesehatan ibu.

Kamijuga hanya berpikiran semua yang baik itu perlu pengorbanan. Ada jugasalah satu dari kami hanya berpikiran untuk memperkaya diri kamisendiri. Kami sekarang mulai sadar bahwa kami telah mengecewakanmu.Kami sekarang mulai mengubah cara hidup dan cara  berpikir kami. Kamisekarang mulai memprioritaskan kesehatanmu. Kami akan membalas semuakebaikan yang telah engkau lakukan pada kami.

 Kamipercaya dengan mulai mengubah cara pandang kami , kami bisamenyelamatkan nyawamu bu. Kami percaya nasib nasib cucu – cicitmunanti bisa tetap selamat dan bisa melihat hadiah – hadiah positifyang telah engkau persiapkan untuk mereka. Terimakasih bu, aku akanterus berjuang untuk engkau dan masa depan kami seta masadepanpenerus kami selanjutnya.

Dari: Nathaniel mauro adithya , anakmu dari semarang  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun