Hi Gen Z Apakah kalian sudah tau?, Di tengah derasnya arus digital, kita mungkin sering melihat betapa mudahnya informasi menyebar di dunia maya. Sayangnya, tidak semua informasi itu baik—bahkan beberapa di antaranya bisa mengarah ke ekstremisme. Nah, di sinilah pentingnya pendidikan agama Islam untuk turun tangan. Bukan hanya sebagai pengajaran soal ibadah, tapi juga sebagai panduan menghadapi dunia digital yang kadang berbahaya.
Pendidikan agama Islam harus beradaptasi dengan zaman. Salah satu caranya? Mengajarkan siswa tentang literasi digital, bagaimana memilah mana informasi yang benar dan mana yang hanya berisi kebencian atau propaganda. Siswa diajarkan untuk kritis, tidak mudah terhasut oleh narasi-narasi ekstrem yang tersebar di internet.
Guru agama juga punya peran besar! Mereka tidak hanya menjadi penceramah soal ibadah, tapi juga mentor yang membimbing siswa untuk bijak berinternet. Teknologi sebenarnya bisa jadi teman, lho, dalam menyebarkan dakwah yang positif. Misalnya, dengan menggunakan media sosial, webinar, atau aplikasi pembelajaran agama yang interaktif. Ini cara keren untuk menyebarkan ajaran Islam yang damai dan moderat.
Nah Kesimpulan nya Temen-Temen, Pendidikan agama Islam punya senjata ampuh untuk menangkal ekstremisme digital, yaitu dengan memadukan ajaran agama yang moderat dengan literasi digital. Dengan pendekatan ini, generasi muda bisa jadi lebih cerdas, kritis, dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Islam yang rahmatan lil 'alamin. Di era di mana teknologi mendominasi, pendidikan agama yang relevan dan interaktif bisa jadi kunci dalam membentuk generasi yang tidak hanya paham teknologi, tetapi juga punya fondasi akhlak yang kuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H