Seiring dengan adanya perkembangan zaman, arus globalisasi di Indonesia pun semakin kuat. Ditandai dengan teknologi komunikasi yang semakin berkembang tiap tahunnya. Saat ini masyarakat Indonesia bisa dengan mudahnya melakukan komunikasi jarak jauh dengan siapapun baik dalam negri maupun luar negri (BAKTI KOMINFO, 2018).Â
Tidak hanya itu adanya globalisasi pun menciptakan internet guna mempermudah manusia dalam mengakses informasi melalui media massa. Informasi bisa dengan mudahnya diakses kapan saja dan dimana saja. Dengan adanya globalisasi ini juga, manusia dari belahan dunia manapun bisa saling mengenali budaya yang dimiliki tiap-tiap negara.
Arus globalisasi saat ini memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan budaya di Indonesia (Nurhaidah & Musa, I, M, 2015). Derasnya arus informasi dan teknologi komunikasi justru menimbulkan kecenderungan memudarnya nilai-nilai budaya Indonesia. Memudarnya nilai asli budaya Indonesia bisa disebabkan dari film-film barat yang tayang di bioskop maupun melalui aplikasi Netflix, dan juga televisi.Â
Seperti yang kita tahu bahwa menonton film adalah kegiatan yang sangat digemari oleh kaum milenial. Dialog yang ada di dalam film barat ini secara tidak langsung membius para penonton yang secara tidak sadar sudah menerima dan mungkin akan menerapkan budaya barat dalam kehidupan mereka. Kaum milenial saat ini cenderung merasa gengsi jika tidak mampu berbahasa inggris, beberapa dari mereka pun menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa sehari-hari agar terlihat keren (Agustina, 2015). Sangat disayangkan bahasa nasional kita yaitu bahasa Indonesia semakin hari justru semakin tidak diminati oleh para remaja.
Maka dari itu jika dihubungkan dengan teori kolonialisme elektronik, yang dimana teori ini berfokus pada bagaimana sebuah media global memberikan pengaruhnya sehingga manusia dapat bertindak, berpikir dan melihat (Tyas, 2015). Budaya barat khususnya bahasa Inggris menjadi pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia khususnya kaum milenial, mereka dapat berpikir dan bertindak sesuai dengan apa yang mereka terima melalui media elektronik.Â
Pada teori ini pun dikatakan bahwa jika sebuah negara sudah mengirim media massa keluar (mengekspor) maka secara tidak langsung sudah membawa nilai-nilai dari negara itu seperti budaya, ekonomi dan juga agama. Adanya perkembangan seperti ini memberikan dampak buruk dan positif tergantung pada bagaimana kita menyikapi hal itu.
Daftar Pustaka
BAKTI KOMINFO. (2018). Mengetahui Dampak Globalisasi Bidang Teknologi. Diakses dari sini
Nurhaidah & Musa, I, M. (2015). Dampak Pengaruh Globalisasi Bagi Kehidupan Bangsa Indonesia. Jurnal Pesona Dasar, 3(3). Diakses dari sini
Agustina, D. (2015, November 7). Bahasa Inggris Tak Seharusnya "Gantikan" Bahasa Indonesia. cnn.com. Diakses dari sini
Tyas, B. (2015). Teori Kolonialisme Elektronik dan Teori Sistem Dunia. Prezi.com. Diakses dari sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H