Mohon tunggu...
Maunisa Widya
Maunisa Widya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Saya seorang mahasiswa angkatan 58

Ingatlah kehidupan kampus dengan terus mengasah. Jangan habiskan waktumu untuk berkeluh kesah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perlunya Edukasi Warga terhadap Pasien Isoman Covid-19

17 Juli 2021   17:20 Diperbarui: 17 Juli 2021   23:21 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Baru-baru ini warganet dihebohkan oleh viralnya sebuah video yang diupload oleh salah satu keluarga pasien covid-19 yang sedang isolasi mandiri di rumahnya. Video tersebut memperlihatkan perlakuan sejumlah warga pada tetangganya yang sedang menjalani isoman (isolasi mandiri).  Diketahui keluarga tersebut berjumlah 4 orang yang terdiri dari ibu dan 3 orang anaknya. Mereka berdomisili di Cilingcing Jakarta Utara.

Video yang diunggah ulang oleh beberapa akun media sosial itu menceritakan kronologi keributan antara keluarga pasien isoman dengan warga sekitar yang merupakan tetangganya sendiri. Tiga orang anggota keluarga yang dinyatakan positif covid-19 yaitu seorang ibu dan dua anaknya, sedangkan satu orang yang dinyatakan negatif covid-19 yaitu anak paling bungsu. Karena ibunya mengeluhkan dadanya sesak, maka mau tidak mau harus keluar rumah untuk berobat agar mendapatkan obat. Anak yang negatif covid tersebut mengantarkan ibunya untuk berobat ke puskesmas. Namun sayang, beberapa warga  justru marah-marah dan mengintimidasi pada 2 orang yang ada di dalam rumah.

Dalam video itu terlihat jika salah satu kerluarga pasien isoman mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari para tetangganya. Mereka berteriak-teriak kepada pasien covid di dalam rumah itu. Mereka terlibat adu mulut bahkan ada warga yang menggebrak gerbang rumah keluarga tersebut. Salah satu warga yang mengintimidasi pun tidak memakai masker, sungguh sangat disayangkan perilaku warga itu.

Menanggapi hal tersebut, ini merupakan salah satu dampak sosial yang terjadi di masyarakat selama masa pandemi. Budaya gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia menjadi luntur akibat adanya perasaan ketakutan berlebih akan terpapar virus covid. Angka kematian yang terus meningkat karena covid menjadi bayang-bayang yang sangat menakutkan bagi mereka. Perubahan perilaku sosial ini menjadi polemik kesalahpahaman di tengah warga jika tidak diiringi dengan hati dan pikiran yang positif. Adapun perubahan perilaku sosial yang selalu dihimbau dan disosialisasikan kepada masyarakat yaitu kewajiban memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, tidak boleh berkerumun, mengurangi aktivitas di luar rumah/tetap di rumah saja, melakukan karantina bagi yang terpapar baik secara mandiri di rumah maupun di rumah sakit/wisma.

Terjadinya konflik intimidasi yang dilakukan oleh warga terhadap pasien covid dapat disebabkan karena kurangnya edukasi dan himbauan agar tidak terlalu panik dalam menghadapi situasi pandemi ini. Justru situasi seperti ini, masyarakat harus lebih peduli jika ada yang terpapar di sekitarnya, kecepatan respon aparat desa dalam memberikan pelayanan kepada pasien otg (orang tanpa gejala). Warga dan aparat harus dapat saling bekerjasama dengan baik, sehingga warga tidak kebingungan dan tidak khawatir jika dirinya terpapar, tetap tenang dan fokus pada pemulihan kesehatannya. Jika pihak aparat setempat seperti RT, RW, Desa, Puskesmas tidak cepat tanggap dalam menangani warga yang terpapar, maka bisa menjadi kontribusi penyebaran virus karena pasien terpapar terpaksa keluar tumah untuk mencukupi kebutuhannya.

Oleh karena itu, pentingnya edukasi dari aparat setempat kepada warga agar lebih peduli dan gotong royong saling membantu dan mendukung jika adanya yang terpapar covid. Tidak usah panik yang berlebihan jika ada tetangga sekitarnya yang terpapar. 

Tawarkan solusi dan bantuan agar tetap kondusif demi keselamatan kesehatan bersama. Bukan malah menghakimi pasien yang keluar rumah karena kehabisan obat tanpa adanya inisiatif untuk membantu pasien isoman tersebut. Berikut terdapat informasi untuk teman-teman di Jabodebatek Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta yang tidak bisa keluar rumah karena sedang isoman, tidak punya pekerjaan, dan butuh bantuan kamu bisa ajukan bantuan dengan mengisi form bit.ly/daftarbaruisoman dari kitabisa.com yang akan mengirimkan bantuan paket sembako hasil donasi orang baik secara gratis.

Daftar Pusaka

Henndy Ginting (2020). Perubahan Perilaku Sebagai Respon Terhadap Wabah Covid-19. Diakses pada 4 Juni 2020 dari HIMPSI

Berita Viral (2021). Satu Keluarga Isoman Kehabisan Makanan dan Obat, Bukannya Ditolong Malah Dibully. Diakses 11 Juli 2021 dari Kumparan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun