Mohon tunggu...
maungguh kasmawan
maungguh kasmawan Mohon Tunggu... -

saya Maungguh Kasmawan Kuliah di "Universitas Kehidupan" kerja sebagai "Oemar Bakrie" (yang bukan cabang dari Bakrie Group) salam kenal . . .

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ayo Rame-rame Jadi PNS

20 September 2013   17:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:37 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jelas dari judul di atas, ini yang nulis mesti PNS??? Yak, anda benar. Perkenalkan, nama saya Maungguh Kasmawan, PNS Guru Musik SLBN 1 Gunungkidul. Mohon maaf sebelumnya pada teman2 kompasianer, karna tulisan ini berdasarkan sudut pandang saya sebagai "pelaku". Menjadi PNS bukanlah suatu kejahatan. Meski namanya rejeki itu belum tentu jadi PNS, seperti tulisan tag"buat apa jadi PNS?' sebelumnya telah menceritakan beberapa profil muda yang sukses tanpa menjadi PNS.Tapi dalam tulisan tersebut juga telah disebutkan beberapa anggota PNS yang mampu menginspirasi orang di sekitar dengan prinsip-prinsip yang terjaga. Bagi saya, dan apa yang saya lakukan sampai sekarang adalah, menjadi PNS itu benar-benar BERKAH. Disiplin Ilmu yang saya peroleh selama kuliah bisa bermanfaat untuk anak didik saya. Hal tersebut saya buktikan dengan cara menjawab sebuah pertanyaan ? "ada ngga bedanya sebelum kamu disini dan sesudahnya?" Kurun waktu 2 tahun masa kerja saya, pelan-pelan saya sudah mulai membuktikan dan meyakinkan terutama kepada diri sendiri, bahwa perbedaan itu sangat signifikan. Dulu pada saat saya belum datang, Lagu Pada saat Upacara Bendera Hari Senin hanya berkisar antara : Garuda Pancasila dan Halo-halo Bandung, tapi sekarang varian lagunya sudah bertambah menjadi : Hari Merdeka, Hymne Guru, Ibu Kita Kartini, bahkan sampai lagu Tanah Air Ibu Sud dan Indonesia Pusaka juga telah dinyanyikan. Hal yang tengah saya dalami saat ini adalah Ansambel Musik "Tanpo Aran". dimana dalam kelompok musik tersebut terdiri dari anak Tuna Grahita C dan C1 (Keterbelakangan Mental). Selama ini, jika ada pertunjukan musik dari siswa SLB biasanya di dominasi oleh anak Tuna Netra dengan memainkan Organ Tunggal pada acara hajatan masyarakat. Sedangkan apa yang saya tawarkan dalam konsep "tanpo aran" adalah siswa tuna grahita yang memainkan alat musik perkusi dikemas dalam lagu POP yang sudah diaransemen. Prestasi paling istimewa menurut saya adalah, ketika ada FLS2N Lomba Band tingkat SMA se-kabupaten Gunungkidul, dan kami siswa SLB menjadi bintang tamu acara tersebut. Pentas yang menuai sambutan hangat dari masyarakat, dimana sebelumnya siswa SLB masih dipandang sebelah mata. Nah, Poin dari paragraf di atas adalah, jika saja hal ini mampu menginspirasi (khususnya SLB lain) dalam memajukan bidang musik, mampu mengubah sudut pandang negatif masyarakat bahwa PNS Guru hanya melakukan kewajiban mengajar kemudian pulang sembari menunggu sertifikasi.....???? Saya kira paradigma negatif yang lekat pada PNS selama ini pelan-pelan dapat kita rubah. Perubahan ini menuntut para generasi baru dengan semangat baru dan pola kinerja yang baru untuk dapat mewujudkan semuanya. Jangan takut, minder atau risih untuk menjadi Abdi Negara. Ketulusan dalam bekerja, jika anda seorang Guru maka tuluslah dalam mengajar, bekerja dengan baik, melayani anak didik, maka saya yakin PNS tersebut akan membawa berkah. Jangan salah paham, tulisan ini bukan merupakan bentuk narsisme saya, hanya saja saya ingin membagi kepada anda para calon PNS, perjalanan saya sebagai PNS sudah sampai titik ini, dan masih akan berlanjut. Saya harap anda jangan sungkan atau bahkan menunggu terlalu lama untuk segera mendaftarkan jadi PNS dan bersama-sama kita tunggu hadirnya "Jokowi baru" dalam seragam Abdi Negara. Salam Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun