Mohon tunggu...
Mauludia NezaR
Mauludia NezaR Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jurnal Mahasiswa iain kudus

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Para Pejuang, Membuka Pintu Pendidikan Lebih Luas

5 Desember 2024   06:01 Diperbarui: 5 Desember 2024   06:06 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar Gemini ai

Kenapa ya cewek dan cowok sering banget dianggap beda, padahal kan kita diciptain sama? Pada dasarnya, semua orang setuju kalau cewek dan cowok itu berbeda. Kalau kita lihat dari fisiknya, pasti langsung kelihatan perbedaannya. Jadi, perbedaan jenis kelamin itu sebenarnya cuma perbedaan biologis yang udah ada sejak lahir antara cewek dan cowok. 

Banyak yang masih nganggep cewek remeh, salah satunya di dunia pendidikan, karena dulu cewek nggak boleh sekolah tinggi-tinggi, soalnya ujung-ujungnya pasti jadi ibu rumah tangga dan balik lagi ke dapur. Padahal di dunia pendidikan, nggak ada bedanya, cowok atau cewek, semua punya kesempatan yang sama.

Kesetaraan gender di dunia pendidikan bisa tercapai kalau ada tiga hal: hak buat dapat pendidikan, hak untuk belajar di lingkungan yang mendukung kesetaraan gender, dan hak untuk hasil pendidikan yang adil. Kesenjangan gender di pendidikan harus segera diatasi supaya perempuan juga punya kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk berkembang dan maju di dunia pendidikan. 

Kesamaan antara cowok dan cewek yang sering disebut kesetaraan gender sekarang ini lagi banyak banget dibahas orang-orang. Padahal, udah ada banyak kemajuan yang terjadi. Sebenernya, kalau perbedaan itu nggak bikin ketidakadilan, nggak nimbulin pertentangan, atau nggak ada yang merasa ditekan, mungkin nggak jadi masalah. Tapi kenyataannya, perbedaan itu sering bikin salah satu pihak merasa lebih unggul, lebih berkuasa, dan lebih dari yang lain. 

Nah, inilah yang akhirnya ngebuat ketidakadilan dan ketidaksetaraan terjadi (Muhamad 2022).

Tapi kenyataannya, kesetaraan gender di dunia pendidikan masih punya banyak banget tantangan. Misalnya, di beberapa daerah atau bahkan dalam beberapa keluarga, masih ada aja orang yang mikir kalau cewek nggak perlu sekolah tinggi-tinggi, yang penting bisa masak dan ngurus rumah aja.

Penulis nyontohin beberapa kisah pahlawan, salah satunya RA Kartini, yang dikenal sebagai pelopor emansipasi wanita. Dia berjuang buat ngasih hak perempuan buat bisa dapetin pendidikan dan kesempatan yang setara dengan laki-laki. 

Walaupun dilarang orang tuanya untuk melanjutkan Pendidikan,dipaksa untuk menjadi putri bangsawan dengan mengikuti adat istiadat,tapi muncul keinginan kartini untuk memajukan kehidupan Perempuan Indonesia baginya Perempuan tidak hanya didapur tetapi juga harus mempunyai ilmu,akhirnya ia mengumpulkan buku buku Pelajaran dan ilmu pengetahuan untuk dibaca dan dipelajari.  

Kartini percaya banget kalau pendidikan itu kunci buat ningkatin derajat Perempuan (Aviyani, Jumini, and Nugroho 2022).

Kartini juga nulis surat-surat terkenal, salah satunya Habis Gelap Terbitlah Terang, yang ngasih tau betapa pentingnya pendidikan buat perempuan. Dia nggak setuju sama pandangan orang-orang yang bilang kalau perempuan cuma pantas di rumah dan nggak perlu sekolah tinggi. Menurut Kartini, pendidikan itu kunci buat ngerubah hidup perempuan dan ningkatin harga diri mereka. Dia pengen perempuan bisa lebih mandiri dan bebas pilih jalan hidup tanpa terikat sama tradisi atau aturan yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun