Mohon tunggu...
Maulita Safitri
Maulita Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Mendengarkan lagu dan nonton drama

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Edukasi Hipertensi (Si Pembunuh Senyap) di Desa Tamban Raya Baru

30 Agustus 2022   13:50 Diperbarui: 30 Agustus 2022   13:51 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Barito Kuala,2022 Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg dan berada di urutan ke 3 setelah stroke dan tuberculosis, banyak penderita hipertensi tidak mengalami gejala atau tanda-tanda sebelum didiagnosa hipertensi, ini sebabnya hipertensi sering dikenal sebagai si pembunuh senyap atau silent killer tidak seperti penyakit lainnya yang memiliki tanda gejala awal sebelum didiagnosa.

Berdasarkan hasil dari RPJM ( Rencana Pembangunan Jangka Menengah ) desa ditemukan didesa tamban raya baru, penyakit degeneratif yang menduduki urutan pertama yaitu Hipertensi dan dari hasil observasi masyarakat desa tamban raya baru minimnya pengetahuan tentang bahayanya hipertensi dan cara pencegahannya.

Setelah diketahui penyakit degeneratif yang paling banyak di desa tamban raya baru adalah hipertensi, sebagai bentuk pengabdian masyarakat maka dilakukan penyuluhan tentang Hipertensi yang dilaksanakan di acara keagamaan setiap kamis yang dihadiri oleh ibu-ibu. Dalam kegiatan ini dilakukan edukasi dan pemberian leaflet mengenai pengertian hipertensi, faktor, penyebab dan juga gejala dan yang paling penting perilaku hidup CERDIK ( Cek kesehatan berskala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat dan seimbang, Istirahat yang cukup dan Kelola Stress. Selain pemberian leaflet dilakukan pemberian kotak obat sebagai pengingat untuk masyarakat agar selalu tepat waktu dalam meminum obat.

Dokpri
Dokpri

Dengan adanya edukasi ini dan juga leaflet tentang hipertensi banyak masyarakat yang antusias mendengarkan materi dengan baik, ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh masyarakat namun kurangnya dari penyuluhan ini hanya dihadiri oleh ibu-ibu saja tanpa adanya para pria dan diharapkan setelah penyuluhan edukasi hipertensi ini masyarakat dapat menerapkan perilaku CERDIK.

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun