Mohon tunggu...
Maulisa Icha
Maulisa Icha Mohon Tunggu... Human Resources - Pemberdayaan Masyarakat Tingkat Tapak

Berdomisili di Sukadana, salah satu kabupaten yang terletak di ujung Borneo Barat. Senang menulis dan melakukan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perempuan Pejuang Iklim dari Tanah Bertuah

25 Agustus 2023   09:27 Diperbarui: 25 Agustus 2023   09:31 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namanya Podorukun, desa di ujung Kabupaten Kayong Utara. Di sini, sekelompok perempuan petani mengorganisir diri dalam wadah bernama Delima. Tanaman delima memiliki keunikan untuk mengurangi residu jahat dalam tubuh. Sebagaimana namanya, para perempuan Delima berkontribusi besar dalam mengurangi risiko krisis iklim. Tak banyak yang menyadari, dari Bumi Bertuah lahir para perempuan inovator sosial.

Hal ini bermula dari kegigihan mereka mengelola demplot kelompok yang mengembangkan tanaman hortikultura secara ramah lingkungan. Di atas tanah gambut, mereka menggunakan metode pengelolaan lahan tanpa bakar (PLTB). Gambut rentan terbakar. Kandungan kalorinya bahkan bisa menyamai batubara. Melalui praktik PLTB, mereka berkomitmen mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. 

Bahkan mereka merumuskan kesepakatan bersama untuk melindungi lahan mereka dari ancaman alih fungsi lahan dan karhutla yang marak di sekitar mereka. Tertuang dalam berita acara perlindungan lahan dan secara legal mendapat keabsahan dari Pemerintah Desa.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Keberhasilan dari kegiatan kelompok dalam mengolah demplot ini dilirik Dinas Perkim LH Kabupaten KKU. Kelompok Delima diminta mewakili Kabupaten KKU dalam kontestasi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim tingkat nasional tahun 2021. Pada tahun 2022, melalui kelompok Delima, Desa Podorukun berhasil menyabet penghargaan kategori madya tingkat nasional sebagai kampung iklim yang sudah berupaya dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

Dari cerita Kelompok Perempuan Delima ini, kita bisa melihat bahwa perempuan memiliki potensi yang luar biasa sebagai inovator sosial. Kita bisa memulai dengan mendukung para perempuan di desa kita untuk terus berkarya dan memberikan dampak positif! 

Kita dapat memberikan dukungan dengan memberikan pelatihan keterampilan, pendanaan untuk program berkelanjutan yang mereka pimpin, serta dengan memberikan platform untuk berbagi cerita inspiratif mereka.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun