Memasuki era di mana hampir keseluruhan aktivitas menggunakan teknologi, tentu saja hal tersebut sangat memudahkan dan membantu segala aktivitas kehidupan manusia terutama dalam lingkup keluarga. Penggunaan teknologi dalam lingkup keluarga dapat memberikan dampak positif maupun negatif, tergantung dari bagaimana orang tua dapat mengontrol dan mengarahkan penggunaan teknologi tersebut kepada anak mereka. Terlebih perkembangan teknologi yang tidak dapat dicegah yang mana hal tersebut mengharuskan setiap orang tua untuk dapat meningkatkan keahlian dalam pengoperasian teknologi tersebut.
Dibandingkan dengan jenis teknologi lainnya, dampak teknologi komunikasi dan informasi sangat luar biasa. Selain dapat menyebar dengan cepat, efek yang diberikan pun juga tak kalah hebat. Setelah hadirnya gawai, tablet, dan sosial media para anak-anak bisa dikatakan tidak seperti anak-anak lagi. Keseluruhan dari anak-anak yang sudah diberikan fasilitas berupa gawai dan kebebasan bersosial media, anak-anak tersebut memiliki perilaku yang lebih dewasa dibandingkan dengan umur dan pola pikir mereka. Selain memiliki dampak positif berupa edukasi bagi anak, sosial media juga merupakan sarang timbulnya kejahatan atau perilaku negatif bagi anak. Pelecehan, bullying, bahkan situs porno merupakan contoh dari beberapa dari sekian banyaknya kasus kejahatan yang terjadi di sosial media.
Mungkin, bagi sebagian orang tua dengan memberikan gawai pada anak usia dini merupakan hal yang dapat dibenarkan, karena dengan begitu anak-anak tidak akan mengganggu kegiatan para orang tua disetiap harinya. Padahal seharusnya orang tua dapat berpikir lebih jauh akan dampak yang diberikan. Pendampingan orang tua saat anak menggunakan gawai adalah salah satu cara untuk dapat menjadi orang tua yang bijak. Selain dapat mengawasi dan memantau aktivitas anak saat bermain gawai, para orang tua juga dapat memulai untuk memberikan edukasi kepada anak melalui pembelajaran di internet.
Sebagai orang tua yang bijak tentu tau kapan harus memberikan anak kesempatan atau waktu untuk bermain gawai, berikan waktu 1-2 jam dengan beberapa syarat yang sebelumnya telah disepakati oleh anak. Tentu hal tersebut tidaklah mudah akan tetapi semua akan jauh terasa lebih berat ketika anak sudah terkena dampak negatif dari gawai dan sosial media. Beberapa kasus dampak negatif dari sosial media bagi anak sudah sangat terlihat dengan jelas dan nyata. Anak-anak yang belum memasuki usia remaja sudah memiliki gaya dan sikap yang tidak jauh berbeda dengan anak remaja. Arus teknologi informasi yang mengalir sangat cepat tentu dapat dengan mudah diakses oleh siapapun tanpa terkecuali, apalagi saat ini banyak sekali konten atau video yang tidak diberi label khusus jika ternyata konten tersebut merupakan konten yang dikhususkan untuk orang dewasa.
Lantas, seberapa pentingkah peran orang tua bagi anak di era modernisasi teknologi? Tentu saja kondisi seperti ini peran orang tua sangatlah dibutuhkan bagi tumbuh kembang anak. Demi menjaga anak kita terhindar dari dampak buruk teknologi informasi dan komunikasi. Pendampingan dan pengarahan yang diberikan orang tua bagi anak adalah cara untuk pencegahan agar anak tidak larut pada hal-hal negatif ruang teknologi informasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H