Mohon tunggu...
A s k a r a
A s k a r a Mohon Tunggu... Penulis - Poetri, Reminder, Life, Etc

Merangkum Makna - Memeluk Bahagia

Selanjutnya

Tutup

Diary

Sebuah Seni Menampar Diri

16 April 2021   01:14 Diperbarui: 12 Februari 2022   00:27 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"Hai, gimana puasa hari ini? Lancar? 

Tadi sebelum nunggu buka, waktunya udah kamu isi dengan hal-hal positif dan produltif, kan?

Eh iya, ramadhan kali ini bukannya kamu punya banyak goals yang pengen kamu capai?

Kayak yang kamu bilang 6 hari yang lalu di jalan pulang yang tak banyak orang lalu lalang. 

Dengan tekad dan motivasi yang kuat kamu yakin dan sanggup untuk itu, bukan?"

Sederet pertanyaan yang sering kutanyakan dan tak jarang kuperdebatkan dengan diriku sendiri sejauh ramadhan yang telah berlayar 3 hari di tahun ini. "Menuju baik itu memang baik. Setidaknya hari demi hari selalu ada usaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik." Aku sangat suka dengan kalimat motivasi ini yang kuperuntukkan untuk diriku sendiri. Tapi herannya kenapa susah banget sih buat aku ngelakuin aksi nyata di baliknya? 

Katanya ngebandingin diri sendiri sama orang lain itu enggak baik. Namun selama ngebandinginnya sama hal yang membangun dan bisa memotivasi kita itu enggak salah, kan?

Fren, aku selalu iri sama mereka. Iya, saat orang-orang di sekelilingku sudah lebih maju 1 satu langkah untuk berbenah, berlomba-lomba mengkhatam Al-qur`an, muroja`ah hafalannya setiap hari terus mereka lakukan, produktivitasnya pun semakin meningkat, ilmu agama untuk bekal akhirat tak letih digali dan dicari. Lalu aku apa? Apa yang patut aku banggakan? Apa yang sejauh ini sudah aku usahakan? Dengan mengutamakan urusan dunia, emang itu cukup buat bawa aku dan keluarga sampai ke Surga-Nya? Kan hidup ini bukan tentang mengejar dunia semata. 

Hai diri, kamu, ya. Yang katanya pengen banget ngebuat satu perubahan di dunia ini? Kalau ditanya tentang perubahan apa yang kamu pengen buat. Apa enggak cukup jawabannya berhenti di kata KAMU aja? Aku tanya. Gimana kamu mau buat perubahan. Sedangkan untuk ngubah diri sendiri aja kamu belum bisa? ;(

.

.

.

Hallo, sampai sini apa masih belum ngerasa ketampar?

Udahan dulu, yuk. Capek ...

Capek terus-terusan debat, capek terus-terusan ribut. Mending gini aja, sebelum terlambat dan hidup kamu di dunia ini belum tamat. Ayo bangun dan lakukan satu aksi nyata walau perlahan-lahan pun tak apa. Selama matahari masih terbit di sebelah Timur dan tenggelam di sebelah Barat, kamu jangan nyerah dulu, yah. Karena untuk putus asa pun belum saatnya. SEKARANG! YA, SEKARANG INI ADALAH WAKTUNYA KAMU UNTUK MENGUBAH DIRI KAMU SENDIRI. Sebelum semesta ini bosan dengan janji-janji palsumu dan sebelum Allah benar-benar murka padamu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun