Mohon tunggu...
maulidi ilham
maulidi ilham Mohon Tunggu... Penerjemah - mahasiswa

turu wesss

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bahagia, Tawa dan Batasannya

11 Juni 2024   13:32 Diperbarui: 11 Juni 2024   13:37 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

"Janganlah kamu terlalu membebani jiwamu dengan segala keseriusan hidup. Hiburkanlah dirimu dengan hal-hal yang ringan dan lucu karena jikalau jiwa terus dipaksa memikul beban-beban yang berat, ia akan menjadi keruh." (HR Ibnu majah).

bayangkan bila hidup tanpa kebahagian atau tanpa ada kesedihan apalah jadi kehidupan ini. kehidupan tidak memiliki warna dalam menjalaninya.

Bahagia, tawa dan canda adalah pemanis dalam hidup kita, beban masalah yang kita hadapi terasa ringan sebab adanya  tertawa. menjalani kesibukan yang mana terkadang menjenuhkan dan bosan.

tertawa melambangkan bahwa kita sedang berbahagia.  dengan itu, membuat suasana hati menjadi lebih baik. Selain itu, tertawa juga dapat mencairkan suasana sehingga mengalirkan energi positif kepada orang-orang di sekitar.

Dalam Islam juga diatur sedemikian rupa bagaimana tertawa, tersenyum, dan bercanda

 "Janganlah kamu memperbanyak tertawa. Sesungguhnya tertawa yang banyak dapat mematikan hati" (Sunan at-Turmudzi: 2305). 

diceritakan bahwa pernah ada seorang nenek-nenek berkata. "Wahai Rasulullah, doakanlah aku  semoga Allah memasukkan aku ke dalam surga."

 Maka Rasulullah Saw. menjawab "Hai Ummu Fulan, sesungguhnya surga itu tidak akan dimasuki oleh nenek-nenek". 

Maka nenek-nenek itu pergi seraya menangis. Melihat nenek tersebut menangis, Rasulullah mengutus sahabatnya untuk menjelaskan kepada nenek tersebut. Lalu Rasulullah SAW bersabda: "Beritahukanlah kepadanya bahwa dia tidak dapat memasukinya dalam keadaan nenek-nenek".

tertawalah sewajarnya dan jangan sampai melampaui batas kita. sebisa mungkin selalu membuat sekeliling kita selalau bahagian dengan tawanya kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun