Mohon tunggu...
Maulidya Rahmah
Maulidya Rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Informatics Engineering Student '21 - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Suka Berenang, Skincare, Makeup, dan Musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membentuk Etika: Sosialisasi Nilai-Nilai Moral di Sekolah oleh KKM 143 Arjuna

27 Januari 2024   14:15 Diperbarui: 27 Januari 2024   14:18 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari Senin, tanggal 15 Januari 2024, kami kelompok 143 KKM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, mengadakan kegiatan sosialisasi yang berlangsung di beberapa kelas di SDN 1 Gedog Wetan, SDN 3 Gedog Wetan, dan MI Al Lathifiyah. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep etika kepada murid-murid di ketiga sekolah tersebut.

Membentuk Etika: Sosialisasi Nilai-Nilai Moral di Sekolah

Di awal kegiatan, kami dengan senang menyapa siswa-siswa yang duduk di kelas masing-masing, merasakan kebahagiaan dalam setiap sapaan yang kami sampaikan. Keterlibatan mereka dengan semangat belajar membuat kami semakin bersemangat. Sosialisasi dimulai dengan penjelasan mengenai pengertian dasar etika. Penjelasan ini disampaikan dengan bahasa yang simpel agar mudah dipahami oleh setiap siswa. Kami berkomitmen untuk mengungkapkan ide ini secara sederhana, sehingga setiap siswa dapat merasakannya dalam kehidupan sehari-hari mereka. Upaya ini bertujuan agar konsep etika tidak hanya menjadi teori, tetapi sesuatu yang bisa dihayati dan diterapkan oleh mereka dalam rutinitas sehari-hari. Melalui cara ini, kami berharap siswa dapat menginternalisasi nilai-nilai etika ke dalam tindakan mereka dengan lebih baik.

Dalam tahap selanjutnya, kami membahas berbagai jenis etika dan memberikan contoh-contoh yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Tujuan utama kami adalah menjadikan konsep etika lebih nyata dan dapat diterapkan secara sederhana oleh siswa-siswa. Kami memilih contoh yang erat dengan pengalaman mereka sendiri, dengan harapan agar mereka dapat lebih mudah mengaitkan konsep etika dengan keadaan sehari-hari yang mereka hadapi. Dengan pendekatan ini, kami bertujuan agar konsep etika tidak hanya menjadi teori, melainkan juga menjadi panduan praktis yang bisa mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Upaya ini dimaksudkan untuk memberikan siswa pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya nilai etika dalam berbagai situasi kehidupan mereka.

Di setiap sekolah yang kami kunjungi, kami memberikan penjelasan mengenai etika dalam konteks kehidupan sehari-hari, seperti tata krama di rumah atau di sekolah. Kami memberikan penekanan khusus pada pentingnya berperilaku baik terhadap teman, guru, orang yang lebih tua, dan lingkungan sekitar. A

ntusiasme siswa terlihat jelas saat mendengarkan, terkadang mereka tertawa atau mengangguk setuju. Dalam upaya kami, selain contoh-contoh yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, kami juga menyajikan contoh-contoh etika yang bersinggungan dengan nilai-nilai agama dan moral. Kami berusaha menciptakan atmosfer yang ramah dan mendukung sehingga siswa-siswa merasa nyaman untuk berbagi dan meresapi pelajaran etika dengan lebih baik. Dengan pendekatan ini, kami berharap pesan etika tidak hanya diterima sebagai norma-norma formal, tetapi juga sebagai pedoman yang mewarnai interaksi sehari-hari mereka dengan nilai-nilai baik dan moral yang kokoh.

Keseluruhan, respons dari siswa-siswa sangat positif. Mereka tampak sangat antusias dan bersemangat untuk memahami lebih dalam mengenai etika. Beberapa siswa bahkan memberikan pertanyaan dan pendapat mereka terkait topik yang dibahas. Melihat semangat belajar mereka, kami merasa terpanggil untuk memberikan penjelasan yang lebih mendalam dan memberikan contoh yang lebih spesifik.

Selama sesi tanya jawab, kami berusaha memberikan jawaban yang mengaitkan konsep etika dengan kehidupan sehari-hari mereka. Kami mengingatkan mereka bahwa etika bukan hanya tentang aturan formal, tetapi juga tentang nilai-nilai dasar yang membimbing perilaku kita sehari-hari.

Sebagai penutup, kami merasa puas bahwa kami dapat berkontribusi dalam membentuk pemahaman etika siswa-siswa di ketiga sekolah tersebut. Kami berharap bahwa pengetahuan ini akan menjadi dasar bagi mereka untuk mengambil keputusan yang baik dan menjalani kehidupan dengan sikap yang bertanggung jawab. Dengan semangat belajar yang mereka tunjukkan, kami yakin bahwa siswa-siswa ini memiliki potensi besar untuk menjadi individu yang etis dan berkontribusi positif dalam masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun