Mohon tunggu...
Maulidya Rahmah
Maulidya Rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Informatics Engineering Student '21 - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Suka Berenang, Skincare, Makeup, dan Musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menasehati dengan Nada Tinggi vs Santun, Manakah yang Lebih Efektif?

28 September 2023   11:18 Diperbarui: 28 September 2023   11:25 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://i.pinimg.com/564x/60/43/75/604375432edd10caba996024fd3daaba.jpg

Dalam berbagai aspek kehidupan, kita sering menemukan diri kita dalam situasi di mana kita perlu memberikan nasihat atau kritik kepada orang lain. Ini bisa terjadi di tempat kerja, dalam hubungan pribadi, atau dalam konteks pendidikan. Salah satu pertanyaan penting yang muncul adalah apakah lebih baik memberi nasihat dengan nada tinggi atau dengan cara yang lebih lembut? Artikel ini akan menjelaskan dan menganalisis kedua pendekatan tersebut, serta menguji mana yang lebih efektif dalam berbagai konteks.

Nada Tinggi: Kelebihan dan Kelemahan

Nada tinggi adalah pendekatan yang melibatkan penggunaan suara keras, penekanan vokal, atau bahasa yang tegas saat memberikan nasihat atau kritik kepada seseorang. Beberapa argumen yang mendukung pendekatan ini meliputi:

  • Menarik Perhatian

Nada tinggi dapat dengan cepat menarik perhatian penerima nasihat. Suara keras dan nada tinggi dapat memaksa pendengar untuk fokus pada apa yang dikatakan.

  • Menunjukkan Urgensi

Dengan menggunakan nada tinggi, Anda dapat menyampaikan bahwa situasi atau masalah yang sedang dibicarakan sangat penting dan mendesak. Ini dapat membantu orang lain menyadari pentingnya perubahan atau tindakan segera.

  • Mengurangi Toleransi terhadap Kesalahan

Dengan nada tinggi, Anda dapat menyampaikan bahwa Anda tidak akan mentolerir kesalahan atau perilaku yang tidak diinginkan. Ini dapat menjadi cara yang efektif untuk memotivasi seseorang untuk berubah.

Namun, pendekatan ini juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan:

  • Memicu Pertahanan Diri

Nada tinggi sering membuat pendengar merasa diserang atau disalahkan. Hal ini dapat memicu reaksi pertahanan yang menghambat komunikasi efektif.

  • Menyebabkan Stres

Berbicara dengan nada tinggi dapat menyebabkan stres dan ketegangan emosional pada penerima nasihat. Hal ini dapat mengganggu proses pemahaman dan penerimaan pesan.

  • Mengabaikan Nuansa

Pendekatan nada tinggi sering mengabaikan nuansa atau konteks khusus dalam suatu situasi. Hal ini dapat membuat nasihat menjadi terlalu umum atau tidak relevan.

Nada Lembut: Kelebihan dan Kelemahan

Di sisi lain, nada lembut melibatkan penggunaan bahasa yang lebih lembut, suara yang tenang, dan pendekatan yang lebih sabar saat memberikan nasihat atau kritik. Beberapa keuntungan dari pendekatan ini meliputi:

  • Membangun Hubungan yang Baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun