Mohon tunggu...
Maulidya Larasati
Maulidya Larasati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pamulan (Ilmu Hukum)

Saya adalah mahasiswa Hukum tahun pertama di Universitas Pamulang, dengan minat kuat dalam bidang hukum pidana.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pancasila sebagai Fondasi untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045

26 Juni 2024   11:22 Diperbarui: 26 Juni 2024   11:51 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa Universitas Pamulang PSDKU Serang

Indonesia Emas 2045 merupakan visi besar bangsa Indonesia untuk merayakan seratus tahun kemerdekaan dengan mencapai status negara maju, berdaya saing tinggi, dan sejahtera. Untuk mewujudkan visi ini, diperlukan fondasi yang kokoh yang mencakup berbagai aspek, mulai dari ekonomi, infrastruktur, hingga sumber daya manusia. Salah satu fondasi utama yang tidak boleh diabaikan adalah pendidikan, khususnya pendidikan Pancasila. Pendidikan Pancasila memiliki peran strategis dalam membentuk karakter, moral, dan etika generasi muda Indonesia.

Pancasila, sebagai ideologi negara, memuat nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman hidup bangsa. Nilai-nilai ini meliputi ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial, yang semuanya relevan dalam membangun masyarakat yang beradab dan maju. Generasi muda harus menyiapkan diri sebaik-baiknya dengan cara yang produktif, yaitu dengan mengasah intelektual, mencari skill kemampuan baru yang bisa berguna dalam profesi, serta harus melek dalam urusan politik guna menyambut masa emas negara Indonesia.

Pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70%-nya dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30% merupakan penduduk yang tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045. Jika bonus demografi ini tidak dimanfaatkan dengan baik akan membawa bencana terutama pada masalah sosial seperti kemiskinan, kesehatan yang rendah, pengangguran, dan tingkat kriminalitas yang tinggi. Melihat dari fakta yang akan dihadapi Indonesia tersebut bonus demografi memang tidak bisa dihindari.

Untuk mencapai Indonesia Emas 2045, pendidikan Pancasila harus mampu menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam diri setiap individu sejak dini. Pengajaran Pancasila tidak boleh hanya bersifat teoritis, tetapi juga harus diintegrasikan dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari. Pemerintah perlu memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila diajarkan secara konsisten dan terintegrasi dalam semua mata pelajaran.

 Guru dan orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada anak-anak. Guru harus menjadi teladan yang baik dan mampu mengajarkan Pancasila dengan metode yang menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari, orang tua juga harus mendukung dan memperkuat pendidikan Pancasila di rumah. Selain itu, sekolah-sekolah harus mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila, seperti kegiatan gotong royong, diskusi tentang isu-isu kebangsaan, dan partisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Pendidikan ini harus mampu membentuk karakter generasi muda yang berakhlak mulia, berintegritas, dan bertanggung jawab. Seperti yang terkandung dalam Pancasila, yaitu:

1.Ketuhanan Yang Maha Esa yang menanamkan nilai religiusitas yang mendalam dan menghormati kepercayaan setiap individu.

2.Kemanusiaan yang Adil dan Beradab yang mengajarkan pentingnya menghargai martabat manusia dan memperlakukan setiap orang dengan adil.

3.Persatuan Indonesia yang mengajarkan mendorong rasa kebanggaan dan cinta tanah air, serta memupuk persatuan di tengah keberagaman.

4.Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan yang mengajarkan menumbuhkan semangat demokrasi dan partisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

5.Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia yang mengajarkan pentingnya keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun