Revolusi industri telah membawa dampak besar pada globalisasi, termasuk dalam bidang pendidikan, yang mengalami perubahan signifikan. Para pendidik kini semakin memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung proses belajar-mengajar. Metode pembelajaran modern ini menggabungkan berbagai platform digital untuk mempermudah siswa dalam belajar dan mengoptimalkan penggunaan media digital secara efektif. Para guru beradaptasi dengan perkembangan zaman untuk menyesuaikan metode pengajaran dengan kondisi peserta didik yang sudah terbiasa menggunakan media digital. Oleh karena itu, banyak sekolah mulai menerapkan pembelajaran berbasis web. Salah satunya adalah SMAN 1 Bandung yang memanfaatkan media pembelajaran UKBM. Melalui UKBM, guru menyediakan modul pembelajaran dan video yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
Media pembelajaran berupa video edukasi yang disediakan oleh guru untuk peserta didik menjadi salah satu bentuk pemanfaatan media digital. Video ini dirancang untuk merangsang minat peserta didik sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Metode pembelajaran ini efektif dalam mendorong siswa berpikir kritis dan mengungkapkan ide-ide mereka melalui pertanyaan yang muncul dari rasa ingin tahu mereka tentang peristiwa bersejarah. Menurut Putri (2024) Dibandingkan dengan metode pengajaran konvensional yang cenderung monoton, media digital menawarkan cara yang lebih dinamis dan menarik dalam menyampaikan konten sejarah. Dengan menggunakan video atau animasi, peristiwa sejarah dapat divisualisasikan secara lebih hidup, membuat narasi sejarah lebih mudah dipahami. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan daya tarik pembelajaran, tetapi juga mendorong minat siswa untuk mendalami materi sejarah. Penggunaan media pembelajaran digital telah membawa perubahan signifikan dalam cara siswa memahami pembelajaran sejarah, menjadikannya lebih menarik dan relevan. Dengan kemudahan akses ke berbagai sumber informasi, seperti video dokumenter dan situs web sejarah, siswa dapat lebih aktif dalam mendalami konteks sejarah. Media digital juga memungkinkan visualisasi konsep sejarah secara dinamis, yang membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi. Fleksibilitas media digital menjadi salah satu keunggulannya, memungkinkan siswa untuk belajar kapan saja dan di mana saja. Hal ini memberikan keleluasaan bagi siswa untuk menyesuaikan pembelajaran dengan ritme dan gaya belajar mereka sendiri, sekaligus memungkinkan mereka untuk mengulang materi tanpa tekanan waktu. Pendekatan ini membantu siswa yang mungkin kurang tertarik pada pembelajaran sejarah di kelas tradisional menemukan cara belajar yang lebih sesuai dengan preferensi mereka. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa media digital meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Guru yang menggunakan teknologi ini melaporkan peningkatan aktivitas siswa, seperti mengajukan pertanyaan, berbagi ide, dan berpartisipasi dalam diskusi. Penyampaian materi yang interaktif dan menarik mendorong siswa untuk lebih termotivasi dan terlibat. Peningkatan partisipasi ini tidak hanya menumbuhkan minat siswa terhadap pelajaran, tetapi juga mendukung pencapaian hasil belajar yang lebih baik. Secara keseluruhan, media pembelajaran digital menjadi alat yang penting dalam menciptakan pembelajaran sejarah yang lebih menarik, relevan, dan efektif untuk siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Putri & Hastuti (2020) berdasarkan data validasi, rata-rata penilaian dari ahli media sebesar 3,58 dan dari ahli materi sebesar 3,64, keduanya masuk dalam kategori sangat valid. Tingkat pencapaian item validasi mencapai 90% dari ahli media dan 86% dari ahli materi, yang juga dikategorikan sangat valid. Selain itu, uji praktikalitas yang melibatkan dua guru menunjukkan rata-rata penilaian 3,83, termasuk dalam kategori sangat praktis. Pada uji coba dengan siswa kelas XI sebanyak 28 orang, rata-rata nilai yang diperoleh adalah 3,31, yang juga dikategorikan sangat praktis untuk pembelajaran sejarah. Media video pembelajaran sejarah ini dinilai sangat praktis digunakan dalam proses pembelajaran, terutama dalam aspek pemanfaatan media, tampilan visual, serta elemen audio. Video dilengkapi dengan unsur-unsur seperti teks, suara, musik pengiring, dan pilihan warna yang menarik, sehingga mampu membantu siswa berpikir secara kronologis. Hal ini menjadikan media video pembelajaran sejarah efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Penggunaan bahan ajar berbasis audio-visual memberikan banyak keuntungan, terutama jika guru dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan baik dan aktif dalam proses pembelajaran. Media audio-visual mampu menyampaikan informasi secara lebih konkret dan jelas dibandingkan media berbasis teks. Selain itu, dengan menggunakan video sebagai bahan ajar, guru dapat meningkatkan kreativitasnya dalam menyusun dan mengedit materi pembelajaran menjadi lebih menarik, sehingga informasi dapat diterima dengan lebih efektif. Oleh sebab itu, penggunaan media audio-visual, seperti video, sangat relevan dan sesuai untuk diterapkan dalam pendidikan saat ini.
Video pembelajaran memiliki berbagai karakteristik yang penting untuk diperhatikan agar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Pertama, kejelasan pesan (clarity of message) sangat penting, di mana video harus memastikan bahwa siswa dapat memahami materi dengan baik sehingga informasi dapat diserap sepenuhnya dan tersimpan dalam memori jangka panjang. Kedua, video harus mandiri (stand alone), artinya dapat digunakan tanpa memerlukan bahan ajar pendukung lainnya. Ketiga, ramah pengguna (user friendly), di mana video harus mudah dipahami, menggunakan bahasa yang sederhana, dan bersahabat dengan pengguna. Informasi yang disampaikan juga harus relevan dan mudah diakses sesuai kebutuhan pengguna. Selanjutnya, video pembelajaran harus representatif, dengan materi yang disajikan secara baik, terutama untuk simulasi atau demonstrasi, sehingga cocok untuk berbagai bidang, baik sosial maupun sains. Materi juga perlu dikemas dalam bentuk multimedia, menggabungkan teks, animasi, suara, dan video untuk mendukung isi materi. Hal ini sangat efektif untuk materi yang aplikatif, kompleks, berisiko tinggi, sulit dijangkau, atau memerlukan tingkat keakuratan tinggi. Selain itu, video pembelajaran harus memiliki kualitas resolusi tinggi, sehingga grafis yang ditampilkan lebih jelas dan kompatibel dengan berbagai spesifikasi komputer. Terakhir, video harus fleksibel dalam penggunaannya, baik secara individu di rumah maupun secara klasikal di sekolah. Dalam pengaturan klasikal, video dapat dipandu oleh guru atau cukup menggunakan narasi yang telah tersedia dalam program tersebut. Karakteristik ini memastikan video pembelajaran menjadi alat yang efektif, inovatif, dan relevan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran (Saputri, 2023, hlm. 34-35).
Kesimpulan: Â
Video pembelajaran sebagai salah satu bentuk media audio-visual memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan berbagai karakteristik seperti kejelasan pesan, kemampuan untuk berdiri sendiri, kemudahan penggunaan, serta representasi materi yang baik melalui elemen multimedia, video mampu menyampaikan informasi secara efektif dan menarik. Selain itu, fleksibilitas penggunaannya, baik secara individu maupun klasikal, menjadikannya relevan dengan kebutuhan pendidikan modern. Kualitas visual yang tinggi dan desain yang interaktif mendorong siswa untuk lebih terlibat aktif, meningkatkan motivasi belajar, dan mempermudah pemahaman terhadap materi. Oleh karena itu, media video merupakan solusi yang inovatif dan praktis dalam mendukung proses pembelajaran yang lebih dinamis dan bermakna. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H