Di kabupaten Jember masih terdapat banyak pemilik usaha produktif. UMKM di kabupaten Jember sendiri sedang diperhatikan oleh bupati sejak pandemi covid mereda. Peningkatan jumlah UMKM ini perlu diperhatikan karena merupakan penggerak ekonomi kabupaten. Bersama bank BTPN Syariah, UMKM didampingi dan difasilitasi untuk berkembang. Mengutip dari Kumparan.com Usaha Mikro Kecil Menengah di kabupaten Jember pada tahun 2021 menduduki peringkat tertinggi di Jawa Timur.Â
Hal ini tentu didukung oleh Pemerintah Kabupaten Jember dengan memberikan ruang untuk pelaku UMKM salah satunya dengan meningkatkan pariwisata di Kabupaten Jember. Perekonomian terus berputar dengan salah satu penyumbangnya adalah dari UMKM. Setiap pagelaran event di Kabupaten Jember hampir selalu melibatkan UMKM setempat. Pemkab, sebagai lembaga yang memberikan wadah untuk UMKM memfasilitasi mereka. Dari setiap kecamatan di Kabupaten Jember diberikan kesempatan untuk memamerkan UMKM dari daerah masing-masing.
Program magang dari Bank BTPN Syariah sangat berperan aktif untuk meningkatkan kualitas UMKM. Salah satu peserta program magang MSIB angkatan 5 yang berasal dari Program Studi Sastra Indonesia, FIB UNEJ, Maulidya Adinda Z. dengan DPL Dr. Agustina Dewi Setyari, M.Hum telah membantu mensejahterakan nasabah Bank BTPN Syariah. Selama kurang lebih 4 bulan, Maulidya menjadi fasilitator pendamping untuk ibu-ibu prasejahtera di sekitar kecamatan Rambipuji dan  Bangsalsari, Jember. Nasabah Bank BTPN Syariah sebagian besar merupakan ibu-ibu pra-sejahtera pelaku UMKM. Latar belakang nasabah seperti yang telah dijelaskan, membuat mereka sulit mengakses kemajuan untuk usaha mereka. Dengan adanya Fasilitator Pendamping ini sangat tepat untuk membantu mengembangkan UMKM. Bank BTPN Syariah menjangkau nasabah dengan tujuan untuk membantu mengembangkan usaha mereka melalui Fasilitator Pendamping.Â
Pertemuan dengan nasabah telah terjadwal sesuai dengan jadwal PRS (Pertemuan Rutin Sentra) yaitu dua minggu sekali. Proses pendampingan meliputi beberapa tahap kegiatan. Pertemuan pertama memperkenalkan diri kepada nasabah yang akan didampingi, kemudian melakukan assesment usaha nasabah. Assesment merupakan penelitian awal terhadap usaha nasabah yang meliputi lima tahap diantaranya :
1. Profil Nasabah
2. Customer Business
3. Finansial
4. Digital Savviness
5. Dokumentasi Usaha
Setelah melakukan assesment, akan muncul materi rekomendasi untuk disampaikan dan diajarkan kepada nasabah. Pada pertemuan kedua ini pengajaran materi dan review materi dilakukan. Sebagian besar materi yang muncul untuk nasabah penulis adalah identitas usaha. Usaha nasabah berpotensi untuk berkembang dengan ditambahkan identitas usaha dan dikemas dengan menarik. Materi yang disampaikan berupa power point dan video. Fasilitator akan mengajarkan materi yang sesuai dengan hasil assesment agar selaras dengan usaha yang dijalankan nasabah. Nasabah diberikan waktu untuk menonton video kemudian fasilitator akan menjelaskan materi power point.Â