Mohon tunggu...
Maulidya Benita Putri
Maulidya Benita Putri Mohon Tunggu... Guru - biro alumni dan pusat karir universitas darunnajah dan mahasiswi S2 UIN Jakarta

Mahasiswa S2 UIN Jakarta Prodi MMPI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan, Hobi saya mendaki dan berpetualang dan saya juga bekerja sebagai staff Universitas Darunnajah bagian Alumni dan Pusat Karir.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjaga Relevansi Pendidikan Pesantren di Era Modern

7 November 2024   10:10 Diperbarui: 7 November 2024   10:31 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang berakar kuat pada tradisi Islam dan nilai-nilai lokal. Namun, seiring pesatnya perkembangan zaman dan teknologi, tantangan bagi pesantren untuk tetap relevan semakin besar. Di sinilah pentingnya upaya penyelarasan antara pendidikan tradisional dengan tuntutan keterampilan modern, agar santri tidak hanya siap dalam aspek spiritual, tetapi juga mampu bersaing di dunia profesional.

Di era globalisasi, pendidikan pesantren tidak bisa lagi hanya berfokus pada ilmu keagamaan. Keterampilan tambahan, seperti literasi digital, kemampuan berpikir kritis, hingga kewirausahaan, kini menjadi bekal esensial bagi para santri. Banyak pesantren yang telah berinovasi dengan memasukkan kurikulum modern seperti penguasaan bahasa asing, teknologi informasi, dan pengembangan soft skills. Langkah ini menunjukkan bahwa pendidikan pesantren mampu mengikuti perkembangan tanpa kehilangan identitas aslinya.

Menariknya, pesantren juga bisa menjadi pusat pembelajaran karakter yang kuat. Nilai-nilai yang diajarkan di pesantren, seperti kejujuran, kerja keras, disiplin, dan rasa hormat, tetap relevan dan bahkan menjadi kunci sukses di dunia kerja dan kehidupan sosial. Para santri yang dididik dalam lingkungan penuh adab dan kesederhanaan membawa nilai-nilai yang lebih mendalam ketika mereka memasuki dunia luar.

Selain itu, pesantren berpotensi besar dalam membentuk pemimpin masa depan yang berwawasan global namun tetap berakar pada nilai-nilai Islam. Melalui pendidikan berbasis karakter dan keterampilan praktis, lulusan pesantren tidak hanya menjadi pribadi yang religius, tetapi juga agen perubahan yang mampu menghadapi tantangan zaman.

Untuk terus menjaga relevansinya, pesantren perlu membuka diri terhadap kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, dunia industri, dan pemerintah. Dengan dukungan teknologi dan akses terhadap pengetahuan yang lebih luas, pesantren akan terus berkembang menjadi lembaga pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan generasi beriman dan bertaqwa, tetapi juga unggul di bidang sains dan keterampilan yang dibutuhkan di era modern.

Pada akhirnya, menjaga relevansi pendidikan pesantren di era modern bukan berarti meninggalkan nilai-nilai lama, tetapi justru memadukannya dengan nilai-nilai baru yang berguna. Inilah esensi dari pendidikan yang berkesinambungan menghasilkan generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap menjadi pemimpin dalam setiap aspek kehidupan.

Maulidya Benita Putri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun