Masalah gizi merupakan hal yang harus segera diatasi di Indonesia. Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak permasalahan gizi. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa masalah gizi di Indonesia terus meningkat, salah satu masalah gizi yang sedang marak di Indonesia adalah stunting. Masalah kekurangan gizi ini sangat berdampak pada kualitas Pendidikan dan juga menjadi penyebab tingginya Tingkat angka putus sekolah. Permasalahan ini memilki dampak konsekuensi jangka panjang, sehingga hal ini menjadi fokus utama pemerintah.
Stunting adalah gangguan pertumbuhan yang terjadi pada anak-anak di bawah 5 tahun dan memiliki dampak terhadap pertumbuhan fisik mereka. Hal tersebut. ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Banyak yang tidak menyadari bahwa tinggi pendeknya anak bisa menjadi tanda adanya masalah gizi kronis. Akan tetapi, anak yang bertubuh pendek belum tentu mengalami stunting, namun anak yang mengidap stunting sudah pasti berperawakan pendek. Anak dengan asupan gizi terbatas sejak kecil dan telah berlangsung lama berisiko mengalami pertumbuhan yang terhambat.
Stunting merupakan masalah kesehatan yang sudah ada sejak lama. Kondisi ini disebabkan oleh gizi buruk, terserang infeksi berkali-kali, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah. Penyebab utama dari stunting adalah malnutrisi pada ibu hamil dan kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak. Stunting dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolism, dan pertumbuhan fisik pada anak.
Menurut WHO, suatu negara dikatakan memiliki masalah stunting bila kasusnya mencapai angka di atas 20%. Sementara, di Indonesia, berdasarkan data Kemenkes pada tahun 2021, kasus balita stunting di Indonesia sebanyak 24,4% sehingga termasuk dalam masalah yang perlu ditangani.
Program ISI PIRINGKU merupakan Upaya pemerintah dalam penecegahan stunting di Indonesia. ISI PIRINGKU ini adalah suatu kegiatan untuk mengedukasi Masyarakat tentang gizi seimbang, yaitu dalam satu piring terdapat 1/3 lauk pauk, 1/3 buah, 2/3 makanan pokok, dan 2/3 sayur. Selain itu, ISI PIRINGKU juga memberikan informasi untuk membatasi gula, garam, dan lemak dalam konsumsi sehari hari.
Program ini merupakan suatu Upaya untuk memberikan informasi, semakin banyak informasi yang diberikan dapat membuat Masyarakat belajar dan menerapkannya di lingkungan sekitar. Informasi pada ISI PIRINGKU juga dapat membantu para orang tua dalam menyiapakan makanan untuk anak-anaknya. Edukasi dapat memberikan banyak manfaat untuk kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H