Karena dia adalah seorang gembala yang bekerja untuk penguasa Lydia saat itu dan beberapa bagian bumi hancur oleh badai petir yang hebat bersamaan dengan gempa bumi dan jurang muncul di tempat dia menggembalakan. Melihat ini dan bertanya-tanya, dia turun dan dongeng mengatakan bahwa dia melihat, di antara keajaiban lainnya, seekor kuda perunggu berlubang yang memiliki bukaan, yang melaluinya, saat mengintip ke dalam, dia melihat ada mayat di dalamnya, yang tampaknya lebih besar dari biasanya. untuk laki-laki, dan hanya mengenakan cincin emas di tangannya, yang dia lepas sebelum pergi. Ketika tiba saatnya para penggembala mengadakan pertemuan adat untuk menyiapkan laporan bulanan kepada raja tentang keadaan kawanan ternaknya, dia juga datang dengan mengenakan cincin ini. Saat dia duduk bersama yang lain, kebetulan dia memindahkan collet cincin itu ke arah dirinya ke dalam tangannya; setelah melakukan ini, dia menghilang dari pandangan orang-orang yang duduk di sampingnya, dan mereka membicarakan dia sebagai seseorang yang telah pergi. Dan dia bertanya-tanya dan sekali lagi merasakan cincin itu, dia memutar collet itu ke luar dan, dengan memutarnya, muncul kembali. Merenungkan hal ini, dia menguji cincin itu untuk melihat apakah cincin itu memang mempunyai kekuatan seperti itu, dan dia sampai pada kesimpulan bahwa, dengan memutar collet ke dalam, dia menjadi tidak terlihat, keluar, terlihat. Setelah menyadari hal ini, ia segera berhasil menjadi salah satu utusan raja; setibanya di sana, setelah merayu istrinya, dengan bantuannya dia menyerang raja, membunuhnya dan mengambil alih kepemimpinan."
Cincin Gyges digunakan untuk menemukan alasan mengapa manusia tidak seharusnya berbuat curang meskipun tidak terlihat. Cerita cincin Gyges menunjukkan bahwa untuk hidup adil sangat sulit dan jika seseorang dapat lolos dari hidup yang tidak adil, maka mereka akan mengalami konsekuensi negatif. Plato menggunakan kisah Cincin Gyges untuk menggambarkan bahaya kepentingan pribadi dan konsekuensi penyalahgunaan kekuasaan. Cincin melambangkan godaan ketidaktampakan dan anonimitas, yang dapat menyebabkan tindakan tidak adil dan korupsi masyarakat.
 Kisah ini juga menyoroti pentingnya pengendalian diri dan perlunya menahan keinginan untuk mengeksploitasi orang lain demi keuntungan pribadi dengan kata lain, "Cincin Gyges" telah menjadi istilah yang sering digunakan untuk merujuk pada situasi di mana seseorang memiliki kemampuan untuk bertindak secara tidak terlihat atau tidak terdeteksi dan mempertanyakan apakah orang tersebut akan tetap mematuhi norma moral atau etika.
Pemerintahan di bawah Gyges dianggap oleh sejarawan sebagai salah satu periode penting dalam sejarah Lydia. Gyges memerintah pada abad ke-7 SM, dan masa pemerintahannya memberikan kontribusi terhadap perkembangan dan kestabilan Lydia.
Sebagai pendiri dinasti Mermnad, Gyges berhasil mengamankan kekuasaannya setelah menggunakan cincin ajaib yang ditemukan di gua. Ia menggantikan Candaules, raja sebelumnya yang mati dalam peristiwa yang melibatkan perselisihan kekuasaan dan privasi.
Beberapa catatan sejarah menyebutkan bahwa Gyges adalah seorang raja yang bijaksana dan mampu memimpin dengan baik. Ia membangun kekuatan militer Lydia dan mungkin terlibat dalam ekspansi wilayah. Gyges juga dikenal karena mengukuhkan hubungan dengan negara-negara tetangga, termasuk Miletus di pesisir Ionia.
Selama masa pemerintahannya, Lydia terus berkembang sebagai kekuatan regional. Kekayaan alamnya, terutama sumber daya emasnya, menjadi faktor penting dalam kemakmuran Lydia. Kota Sardis, ibu kota Lydia yang menjadi pusat kegiatan ekonomi dan budaya, mengalami perkembangan yang signifikan di bawah pemerintahan Gyges.
Namun, catatan sejarah kuno sering kali tersebar dan tidak selalu memberikan rincian mendalam tentang periode tertentu. Gyges sendiri terus menjadi tokoh kontroversial karena cara ia naik ke takhta, seperti yang dijelaskan dalam kisah Cincin Gyges. Meskipun demikian, pemerintahan Gyges menjadi dasar bagi perkembangan Lydia sebagai kekuatan yang berpengaruh di wilayah tersebut.
Karakteristik dan sifat Gyges dalam kisah mitologi Yunani, terutama yang diceritakan oleh Herodotus dalam "Sejarah", dapat dijelaskan melalui peristiwa-peristiwa penting dalam hidupnya, terutama setelah menemukan cincin ajaib di gua. Beberapa sifat dan atribut Gyges yang dapat diperhatikan termasuk: