Mencari lokasi wisata alam yang menantang adrenalin tidak terlalu sulit di Jawa Barat. Hal itu mengingat provinsi yang bersebelahan dengan kota Jakarta tersebut memiliki segudang wisata alam, mulai dari hutan, gunung, hingga lautan. Salah satu tempat wisata alam di Jawa Barat yang menjadi favorit bagi wisatawan adalah kawasan Sukabumi . Semenjak dibukanya seksi satu tol Ciawi-Sukabumi beberapa waktu lalu, mendorong kian derasnya kunjungan wisatawan dan traveler ke kota tersebut.
Di Sukabumi, destinasi wisata alam yang ramai dikunjungi salah satunya adalah Wisata Goa Buniayu Sukabumi. Goa Buniayu, merupakan salah satu destinasi goa yang direkomendasikan oleh Kementerian Pariwisata sebagai top 15 destinasi wisata petualangan. Dikategorikan menantang dan menguras adrenalin para wisatawan yang datang ke obyek tersebut. Sebelum pengunjung dapat menikmati keindahan alam yang disajikan, wisatawan harus melalui perjalanan yang cukup menantang.
Ke semua itu menjadi terlunasi manakala melihat keindahan alam di perut bumi dengan berbagai hiasan ornament yang sudah terbentuk dengan sendirinya sejak ratusan, bahkan jutaan tahun yang lalu.Nama Buniayu sendiri dari kata Buni yang bermakna sembunyi, dan Ayu yang bermakna cantik. Namun, masyarakat sekitar lokasi goa lebih mengenal dengan sebutan Goa Cipicung, hal ini tidak terlepas dari keberadaan goa yang berlokasi di Desa Cipicung.
Di bagian lain, bagi para penikmat wisata goa, lokasi ini lebih dikenal dengan sebutan Goa Siluman. Penyebutan siluman tidak lain karena pernah digunakannnya Goa Buniayu sebagai tempat pengambilan gambar pada film "Si Buta Dari Gua Hantu". Namun, semenjak pengelolaan dipegang oleh Perhutani, penamaan goa ini berubah menjadi Wisata Wana Goa Buniayu, ujar Iwan seorang pemandu di Goa Buni Ayu. Â Destinasi wisata ini resmi di kelola oleh Perhutani Sukabumi.
Sebelum masuk kita diharuskan membayar tiket untuk biaya pelestarian sejumlah 5.000,- rupiah. Setelah itu kita harus berjalan sekitar 2 kilometer menuju ke pos 2 yang merupakan tempat untuk membeli tiket masuk ke goa, dan memakai pakaian lengkap untuk keselamatan kita ketika menelusuri goa. Setiap individu dikenai tarif sebesar Rp 150.000 untuk memasukin goa dan berjalan hingga keluar dari curug bijijilan.
Dari curug Bibijilan akan dijemput dengan mobil pick up untuk kembali ke tempat awal. Tak sekedar berpetualang pemandangan bebatuan karst dalam goa mengingatkan fungsi tempat ini sebagai penyeimbang ekosistem dan tempat penyimpanan air tanah alami. Menjulangnya stalakmit dan stalaktit yang terbentuk akibat adanya pengendapan kalsium karbonat menunjukkan goa masih normal menjalankan fungsinya yang istimewa material-material ini tumbuh 0,3 milimeter pertahun.Â
Ketika berada di Goa Buni Ayu saya bertemu dengan seorang pemandu goa yang sudah sejak 20 tahun  menjadi pemandu di wisata Goa tersebut. Namanya adalah Iwan. Usia nya masih kepala tiga. Ia menceritakan banyak hal mengenai pengalamannya menjadi seorang pemandu wisata goa.
Setiap hari ia tinggal disana , ia akan pulang jika akan bertemu dengan ibu nya yang rumahnya tidak jauh dari lokasi goa. Pak Iwan menceritakan pengalaman yang paling berkesan selama ia memandu yaitu pada tahun 2009 ketika ia memandu turis masuk ke dalam gua, ia terjebak di dalam goa karena hujan yang turun.
Dengan segala upaya akhirnya ia bisa menyelamatkan diri dan pengunjung tersebut. Hal itu tak kan terlupa bagi dirinya. Senang sekali bertemu dengan pak Iwan. Ia sangat baik, ramah dan mau berbagi. Saya pun dapat mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan wisata goa tersebut berkat pak Iwan.
Apabila ingin mengunjungi wisata tersebut kita harus menyesuaikan dengan cuaca alam, kita tidak bisa masuk ke dalam goa ketika cuaca tidak mendukung karena akan datangnya hujan. Bila kita memaksakan untuk tetap masuk ke dalam goa dengan keadaan cuaca buruk maka kita akan terperangkat di dalamnya. Kita pun harus siap mental dan fisik jika ingin menjelajah di goa tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H