Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan mengurai detail penyimpangan penempatan dana investasi di saham dan reksadana di kasus Asabri. Kegiatan itu ditengarai merugikan negara lebih dari Rp22 triliun lebih.
Hampir bersamaan, skandal asuransi Jiwasraya juga terkuak. Perusahaan BUMN itu diduga korupsi triliunan rupiah yang menyeret sejumlah korporasi.
Duarr. Publik banyak tercengang. Bom waktu telah meledak di PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) dan Jiwasraya. Suara berita di mana-mana menyorot megakorupsi dua perusahaan plat merah itu.
Namun, tak sedikit yang menyinggung keberanian Menteri BUMN Erick Thohir. Meski nyatanya, memang Erick mau dan berani buka-bukaan tentang borok korupsi di tubuh BUMN yang telah menahun.
"Ini merupakan bukti kalau mau berkolaborasi dengan baik sesama instansi pemerintah, tentu dikelola secara profesional dan transparan kita bisa menghasilkan sesuatu yang baik buat negara dan bangsa ini," begitu kata Erick di Kantor Kejaksaan Agung pada Senin (27/6/2022) lalu.
Presiden Jokowi pun memuji kinerja Erick memberantas korupsi BUMN. Saat pidato di sidang tahunan MPR 16 Agustus 2022 lalu, Presiden Jokowi menegaskan pemberantasan korupsi masih prioritas pemerintahan. Terbukti,a kasus korupsi skala triliunan seperti Asabri dan Jiwasraya berhasil diungkap, dan sejumlah kasus lainnya dalam pengusutan aparat penegak hukum.
Presiden juga mengapresiasi pengungkapkan kasus korupsi di BUMN itu dan menyebut skandal Megakorupsi di tubuh BUMN telah berhasil dibongkar.
Memang, kemauan serta keberanian Erick Thohir berkolaborasi dan bekerjasama dengan Kejaksaan Agung menelusuri dugaan korupsi di PT Asabri dan Jiwasraya-lah yang membuat skandal megakorupsi itu terkuak.
Bahkan politisi sekelas Maruarar Sirait tanpa sungkan memuji keberanian serta keteguhan hati Erick mengentaskan korupsi di tubuh BUMN. Apalagi kasus itu menyeret sejumlah nama dan berpotensi mengganggu keberlangsungan karir Erick Thohir.
Langkah bersih-bersih ala Erick ini dinilai bukan sekadar saja. Tindakannya disertai dengan contoh-contoh dan teladan keseharian. Maka tak heran sejumlah tokoh organisasi lintas agama kerap menjadikan Erick panutan bagi generasi.
Dan juga ternyata, kepemimpinan bersih dan kolaboratif ini mampu mendongkrak laba yang diperoleh BUMN. Per Oktober 2022, BUMN era kepemimpinan Erick Thohir berhasil meningkatkan laba dari hanya Rp13 triliun menjadi Rp126 triliun. Hebatnya lagi, pencapaian ini didapat saat Indonesia dan dunia masih terdampak virus covid-19.