Daniel Goleman dalam kostelnik, Soderman, & Whiren (2017) sebagaiÂ
penggagas Emotional Intelligence, menjelaskan bahwa dibutuhkan keterampilan yangÂ
konkret dalam mengidentifikasi dan emosi sehingga siap untuk melakukan komunikasiÂ
efektif dengan orang lain. Pada anak, apabila mereka mengalami kesulitan dalamÂ
membuat koneksi yang sulit antara perasaan-perasaan dan pemikiran tentu akanÂ
berdampak terhadap kurangnya kemampuannya anak untuk mengalami segala konflikÂ
yang dihadapi dengan cara yang damai dan empati terhadap orang lain. Maka dari itu,Â
kemampuan anak usia dini dalam mengoperasionalkan kecerdasan /kemampuanÂ
emosionalnya penting untuk dikembang dengan baik dan tepat dengan ini mereka akanÂ
tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih ramah serta cenderung lebihÂ
mudah dalam menjalin pertemanan dan menjadi sahabat bagi orang lain.