Mohon tunggu...
maulidia srisuryandari
maulidia srisuryandari Mohon Tunggu... Lainnya - maulidia

maulidia 20'

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegiatan Posyandu Deteksi, Intervensi Tumbuh Kembang Anak Usia Dini bersama Mahasiswa KKM Desa Belung, Poncokusumo

23 Januari 2023   21:25 Diperbarui: 23 Januari 2023   21:34 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
potret anak usia dini yang mengikuti posyandu di Desa Belung  (Dokpri)

Posyandu merupakan kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh, dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. Kegiatan ini dirancang untuk melayani balita (imunisasi, timbang berat badan) dan orang lanjut usia (tes gula darah, cek tekanan darah dan cek kolestrol). Posyandu diadakan 1 bulan sekali guna memastikan kesehatan perkembangan bayi dan kesehatan bagi lansia.

Pada kegiatan kali ini, mahasiswa KKM berperan serta dalam membantu jalannya posyandu yang ada di desa Belung, Poncokusumo. Peran mahasiswa KKM dibutuhkan dalam membantu stimulasi, deteksi dan intervensi tumbuh kembang anak usia dini, apakah sudah sesuai dengan buku pedoman SDIDTK yang dikeluarkan oleh kemenkes. Terutama bagi mahasiswa jurusan psikologi yang telah memahami sedikit banyak mengenai psikologi perkembangan anak sehingga dapat ikut membantu dalam kegiatan posyandu ini.

Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang ( SDIDTK ) merupakan kegiatan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak mulai dari umur 0 bulan sampai 72 bulan dan umur 0 sampai 24 bulan dan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali. Sedangkan untuk umur 24 sampai 72 bulan setiap 6 bulan sekali.

 Deteksi perkembangan anak usia dini perlu dilakukan sejak anak berusia 0 bulan, guna memastikan apakah sudah terjadi peningkatan tumbuh kembang anak sesuai dengan usianya. Misalnya usia 3-6 bulan pada anak sudah harus bisa berbalik dari telentang, telungkup, mengeluarkan suara gembira bernada tinggi, tersenyum ketika melihat gambar yang menarik saat bermain sendiri. P

ada usia berikutnya 12 -- 18 bulan anak sudah bisa berdiri sendiri tanpa berpegangan, berjalan mundur 5 langkah, dan memanggil ayah dengan kata "papa",memanggil ibu dengan kata "mama".  Begitu juga dengan usia lainnya memiliki capaian masing masing. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa tumbuh kembang anak usia dini dikatakan baik dan berkembang sesuai dengan usianya jika memenuhi seluruh kriteria yang sudah ditetapkan.

potret anak usia dini yang mengikuti posyandu di Desa Belung  (Dokpri)
potret anak usia dini yang mengikuti posyandu di Desa Belung  (Dokpri)

Dari kegiatan ini, banyak pelajaran yang dapat diambil khususnya mengenai perkembangan anak usia dini yang berkaitan dengan motorik dan sesorik anak. Pelajaran tersebut menjadi point utama bagi mahasiswa KKM untuk mengenal lebih lanjut dan memperhatikan hal -- hal sekecil apapun termasuk kesehatan di lingkungan sekitar. Ingatlah bahwa pikiran yang sehat berawal dari tubuh yang sehat.

potret warga yang antusias dalam kegiatan posyandu di Desa Belung  (Dokpri)
potret warga yang antusias dalam kegiatan posyandu di Desa Belung  (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun