Tak Lekang Oleh Waktu
Dia lambat tapi pasti. Dia jahat. Dia tidak peduli, sehari yang lalu hubungan dua orang yang baik-baik saja, namun besoknya dia bisa saja mengeluarkan bom yang membuat kedua orang tersebut saling berjauhan. Dia tidak peduli semua itu, yang dia tau hanyalah bergerak maju. Dia adalah waktu.
Fera dan Ayya adalah sepasang sahabat yang kini telah beda kelas, karena seiring berjalannya waktu yang biasa disebut dengan kenaikan kelas.
"Emang ya, orang baru bisa bikin berubah." Ucap Fera yang tiba-tiba ada di belakangku.
"Beda apa sih Fer, semua masih sama tuh."
"Sama kamu bilang? Kalau sama nggak mungkin dong kamu milih dia, dibanding aku yang udah kenal kamu lama?" Ucap Fera dengan emosi yang meluap-luap.
"Gimana aku nggak milih dia Fer, kamu aja waktu aku bener-bener lagi butuh kamu, waktu aku lagi butuh suport, kamu kemana aja? kamu aku panggil aja jangankan kamu nyamperin kamu lihat aku aja nggak Fer." Jawab Ayya tak kalah lantang.
"Yaudah Ayy, mungkin sampek sini aja pertemanan kita, terimakasih ya untuk 4 tahunnya."
"Fer? Beneran kamu yang barusan ngomong gitu?"
"Iya lah, kenapa? Gak terima?"
"Ohh Iya, gak papa kok, asal kamu tau ya Fer? Sebenci-bencinya aku ke seseorang nggak pernah aku denger yang namanya akhir pertemanan, dan satu lagi, kalau kamu mau nyari orang yang sama kayak apa yang kamu mau, mending jangan cari temen deh, sekalian aja cari pembantu." Jelas Ayya dengan wajah kecewanya. Tanpa menunggu lama Ayya segera pergi dari hadapan Fera.