Mohon tunggu...
Maulida syarifah Syalwa
Maulida syarifah Syalwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menyukai olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

EKOLOGI BUDAYA sebagai wawasan pokok dalam pengembangan masyarakat untuk pembanguna berkelanjutan di indonesia

6 Mei 2024   23:07 Diperbarui: 6 Mei 2024   23:19 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Nilai-Nilai Kebudayaan di Indonesia:

- Ekosentris dan Biosentris: Nilai-nilai kebudayaan masyarakat Indonesia cenderung ekosentris dan biosentris, yang mengindikasikan bahwa masyarakat memperlakukan alam sebagai bagian integral dari kehidupan mereka. Mereka memiliki kesadaran akan keterkaitan antara manusia dan alam, serta pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.
- Deep Ecology: Konsep ini mengacu pada pemahaman yang dalam tentang hubungan antara manusia dan alam, di mana masyarakat mempercayai adanya kekuatan lain yang turut menjaga lingkungan di sekitar tempat tinggal mereka. Alam dianggap sebagai bagian dari diri mereka, bukan sebagai entitas terpisah.
- Pengelolaan Sumber Daya Alam: Nilai-nilai kebudayaan juga mengatur cara pengelolaan sumber daya alam dengan bijaksana. Masyarakat lokal mempertimbangkan keberlanjutan dalam pemanfaatan sumber daya alam agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.


2.Peran Kearifan Lokal dalam Pengembangan Masyarakat:

- Kemandirian dan Kesejahteraan: Kearifan lokal masyarakat Indonesia berperan dalam membentuk kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Dengan memanfaatkan kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya alam, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan mendukung kehidupan yang sejahtera.
Pembangunan Berkelanjutan: Kearifan lokal juga menjadi landasan bagi
 - pembangunan berkelanjutan :  Dengan memperhatikan nilai-nilai kebudayaan dan kearifan lokal, pengembangan masyarakat dapat dilakukan secara berkelanjutan tanpa merusak lingkungan alam dan mempertahankan keseimbangan ekosistem.

3. Paradigma Pembangunan di Indonesia:

   - *Pertumbuhan Ekonomi* : Paradigma pembangunan di Indonesia sering kali terfokus pada pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita sebagai ukuran kemajuan. Namun, dalam praktiknya, prinsip trickle down effect (dampak positif dari pertumbuhan ekonomi menyebar ke seluruh lapisan masyarakat) tidak selalu terjadi dengan baik, menyebabkan kesenjangan ekonomi dan sosial yang lebih luas.
 - Distorsi Lingkungan: Kegiatan ekonomi yang tidak terkendali seringkali menciptakan distorsi atau krisis lingkungan. Fokus pada keuntungan finansial tanpa memperhatikan keberlanjutan sumber daya alam dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan yang berdampak negatif pada masyarakat dan ekosistem.

4. Pola Perilaku Masyarakat Berdasarkan Kearifan Lokal:

- Ekologis vs. Modern: Masyarakat yang didasarkan pada kearifan lokal cenderung memiliki pola perilaku yang lebih ekologis dibandingkan dengan masyarakat modern yang tidak mengintegrasikan kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari. Mereka mempertimbangkan dampak lingkungan dan keberlanjutan dalam setiap tindakan yang mereka lakukan.

-Tujuan Pembangunan Berkelanjutan: Kearifan lokal tidak hanya berperan sebagai pengontrol kehidupan manusia secara individu, tetapi juga memikirkan kelangsungan manusia dan lingkungan alam di sekitarnya. Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yang menekankan keseimbangan antara aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun