Mohon tunggu...
Maulida Rahma Firdasari
Maulida Rahma Firdasari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Sedang menulis cerita hidup di Universitas timur jawa dwipa dan belajar hidup di antara tugas dan deadline.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Keselamatan di Pasar Tradisional: Mungkinkah k3 Berlaku di Zona Nonformal?

30 Desember 2024   12:41 Diperbarui: 30 Desember 2024   12:41 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: freepik.com

Pasar tradisional adalah salah satu tempat paling akrab dalam keseharian masyarakat. Meski begitu, sering kali kita tidak menyadari risiko yang mengintai baik bagi pedagang maupun pengunjungnya. Dari tumpukan barang dagangan hingga kondisi lingkungan yang semrawut, keselamatan kerja di pasar tradisional sering kali menjadi isu yang terabaikan. Saya mahasiswa baru Universitas Airlangga prodi Keselamatan dan Kesehatan kerja. Merasa bahwa, prinsip keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sangat mungkin diterapkan di tempat ini.

Pasar Tradisional dan Tantangannya

Pasar tradisional seperti Pasar Klewer, Pasar Nongko, atau Pasar Legi di Surakarta menjadi pusat ekonomi rakyat. Namun, di balik hiruk-pikuk aktivitas jual beli, berbagai risiko keselamatan mengintai. Beberapa potensi bahaya meliputi:

  • Kerumunan berlebih yang berisiko menyebabkan kecelakaan atau kecopetan.
  • Limbah pasar yang sering kali tidak dikelola dengan baik, menimbulkan bau tak sedap dan gangguan kesehatan.
  • Bahaya kebakaran, akibat instalasi listrik yang tidak standar atau tumpukan bahan mudah terbakar.

Meski demikian, beberapa pasar tradisional seperti Pasar Nongko telah mulai menerapkan tata kelola yang baik, bahkan menjadi juara kebersihan tingkat Jawa Tengah. Langkah ini menunjukkan bahwa prinsip K3 bisa diterapkan meski dalam lingkungan nonformal.

Mengapa K3 Penting di Pasar Tradisional?

Penerapan K3 bukan hanya tentang melindungi pekerja formal, tetapi juga mereka yang berada di sektor informal seperti pedagang pasar. Mengapa K3 penting?

  1. Mengurangi Risiko Kecelakaan: Aktivitas pasar yang padat rawan menyebabkan kecelakaan seperti terpeleset, terjatuh, atau terjepit.
  2. Melindungi Kesehatan: Pengelolaan limbah yang baik dapat mencegah penyebaran penyakit.
  3. Meningkatkan Produktivitas: Pasar yang aman dan bersih menarik lebih banyak pengunjung, sehingga roda ekonomi berputar lebih lancar.

Contoh Praktik K3 di Pasar Tradisional

Pasar Klewer dan Pasar Gedhe di Surakarta memberikan contoh bagaimana K3 mulai diterapkan. Keduanya sudah dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran (APAR) dan hydrant untuk mengantisipasi bahaya kebakaran. Selain itu, petugas kebersihan rutin mengelola sampah pasar agar tidak menumpuk.

Namun, tantangan masih ada. Pasar seperti Pasar Klithikan masih menghadapi masalah kebersihan dan keteraturan. Kondisi ini menunjukkan bahwa penerapan K3 membutuhkan komitmen berkelanjutan dari pemerintah, pengelola pasar, dan pedagang itu sendiri.

Langkah-Langkah Penerapan K3 di Pasar Tradisional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun