3. Tradisi dan Adat Istiadat: Pemberi dakwah perlu memahami adat istiadat tersebut agar dapat menyampaikan pesan dakwah dengan mempertimbangkan konteks budaya lokal dan menghindari konflik atau ketegangan dengan tradisi yang ada.
c. Sasaran Dakwah dari segi Struktur Kelembagaan
Pemahaman tentang struktur dalam konteks dakwah memungkinkan kita
untuk melihat bagaimana organisasi dakwah menentukan sasaran dakwah berdasarkan tujuan, visi, dan misi lembaga tersebut. Dalam kajian struktur kelembagaan dakwah, terdapat beberapa aspek yang relevan untuk memahami
sasaran dakwah, antara lain:
1. Fokus dan Ruang Lingkup Lembaga Dakwah: Sasaran dakwah ditentukan
berdasarkan bidang dakwah yang menjadi fokus utama lembaga, seperti pendidikan Islam, pemberdayaan maasyarakat, penyebaran literatur agama, atau pengembangan dakwah melalui media sosial.
2. Target Audiens: Sasaran dakwah dapat ditentukan berdasarkan demografi,
seperti usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan, atau wilayah geografis
tertentu.
3. Jaringan dan Kemitraan: Jaringan dengan lembaga lain, komunitas, organisasi non-pemerintah, atau lembaga pendidikan dapat memperluas cakupan sasaran dakwah dan memperkuat upaya dakwah melalui kolaborasi.
d. Sasaran Dakwah dari segi Tingkat Usia
1. Dakwah untuk Anak-Anak: Sasaran dakwah untuk anak-anak mempertimbangkan tahap perkembangan mereka. Pesan dakwah disampaikan
dengan bahasa yang sederhana, disesuaikan dengan daya tangkap dan
pemahaman mereka.
2. Dakwah untuk Remaja: Sasaran dakwah pada ramaja mempertimbangkan
perubahan fisik, emosional, dan social mereka yang alami. Pesan dakwah disampaikan dengan bahasa yang lebih relevan dan memperhatikan isu-isu
yang menjadi perhatian mereka, seperti identitas, pergaulan, pendidikan, dan
media sosial.
3. Dakwah untuk Dewasa dan Lansia: Sasaran dakwah pada dewasa dan lansia
menekankan pemahaman mendalam tentang nillai-nilai agama dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Pesan dakwah disampaikan dengan pendekatan yang berlandaskan pemahaman dan kebijaksanaan agama, serta mendorong penerapan nilai-nilai tersebut dalam berbagai peran dan tanggung jawab mereka sebagai individu, anggota keluarga, dan anggota masyarakat.