Teori Jerome Bruner tentang perkembangan belajar anak fokus pada pentingnya pengalaman aktif, keterlibatan sosial, serta pembelajaran yang bersifat eksploratif dan terstruktur. Beberapa konsep utama, seperti tiga tahap representasi kognitif, scaffolding, pembelajaran melalui penemuan, dan pentingnya konteks sosial, memberikan wawasan yang berharga bagi pendidik dalam merancang pembelajaran yang efektif. Bruner percaya bahwa anak-anak belajar dengan cara yang aktif, kreatif, dan berkesinambungan, sehingga pembelajaran harus dirancang untuk mendukung eksplorasi dan pemikiran kritis yang dapat dipraktikkan sepan berikut adalah tahapan  tentang perkembangan belajar anak.
1. Tiga Tahap Representasi Kognitif
Bruner mengemukakan bahwa anak-anak melalui tiga tahap dalam cara mereka memahami dunia, yang ia sebut sebagai tahap representasi kognitif:
Tahap Enaktif (0-1 tahun) : Pada tahap ini, anak-anak belajar melalui tindakan langsung dan pengalaman fisik mereka dengan objek dan lingkungan. Belajar di sini berdasarkan pada gerakan dan pengamatan langsung. Misalnya, bayi yang belajar tentang konsep "bola" melalui memegang dan merasakan bola tersebut.
Tahap Ikonik (2-6 tahun): Anak kecil
Tahap Simbolik (7 tahun ke atas) :
2. Pembelajaran Scaffolding
Bruner juga pentingnya scaffolding , atau penopang yang
- Misalnya, seorang guru yang membimbing anak untuk menyelesaikan masalah matematika akan memberikan contoh, petunjuk, dan pertanyaan yang memandu anak menuju pemecahan masalah, sebelum akhirnya membiarkan anak bekerja secara mandiri setelah mereka menguasai keterampilan tersebut.
3. Konsep Belajar Melalui Penemuan (Discovery Learning)
Bruner sangat mendukung pembelajaran melalui penemuan (di
- Dalam pendekatan ini, guru tidak hanya memberikan secara langsung, tetapi juga merancang situasi pembelajaran yang memungkinkan anak untuk berpikir, bertanya, dan menemukan jawaban informasi mereka sendiri. Misalnya, eksperimen ilmiah yang memungkinkan anak untuk membuat prediksi, mengamati hasil, dan menarik kesimpulan berdasarkan data mereka sendiri.
4. Pentingnya Struktur Pengetahuan